Foto euforia siswa-siswi SMA Negeri 1 Kunto Darusalam, Pekanbaru, Riau saat acara pengumuman kelulusan, Selasa (5/5/2020)

Persentase Kelulusan Peserta Didik di Riau Diatas 90 Persen

Loading

PEKANBARU (Independensi.com) – Dinas Pendidikan Provinsi Riau telah menerima laporan kelulusan peserta didik SMA/SMK se-Provinsi Riau, pasca pengumuman kelulusan tertanggal 2 Mei lalu. Adapun persentase kelulusan peserta didik tahun 2019/2020 di atas 90 persen.

Dari rekap finalisasi kelulusan peserta didik SMA mencapai 96 persen sedangkan SMK 99,78 persen dan angka kelulusan ini lebih baik dari tahun lalu.

Hal itu dikatakan Kaharuddin, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang saat itu didampingi Ahyu – Suhendra Sekretaris Disnas Pendidikan Provinsi Riau kepada wartawan Selasa, (5/5/2020) sore di Pekanbaru.

Menurut Kaharuddin, kelulusan tahun ini ditentukan pihak sekolah masing-masing, tidak ada pelaksanaan ujian nasional (UN) dikarenakan pandemi Covid-19.

Dari data yang masuk, jumlah peserta yang lulus pada tahun ini, untuk tingkat SMA sebanyak 49.270 siswa dan jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 69 siswa.

Untuk jumlah siswa yang lulus 100 persen berada di Kota Dumai dan Kabupaten Siak. Sedangkan siswa yang tidak lulus terbanyak di Kabupaten Rokan Hilir 14 siswa, disusul Kampar 11 siswa, Indragiri Hilir 9 siswa, Kuansing 8 siswa, Pekanbaru 7 siswa, Rokan Hulu 6 siswa, Meranti 6 siswa, Inhu 3 siswa, Bengkalis 3 siswa dan Pelalawan 1 siswa.

Sementara itu, untuk tingkat SMK jumlah siswa yang lulus sebanyak 30.033 siswa dan jumlah siswa yang tidak lulus 66 orang. Di tingkat SMK ini hanya satu Kabupaten yang siswanya lulus 100 persen, yakni Kabupaten Kuansing.

Siswa yang tidak lulus terbanyak di Kota Pekanbaru sebanyak 17 siswa, disusul Kabupaten Rokan Hilir 16 orang. Kabupaten Kampar 11 siswa, Rokan Hulu 5 siswa, Bengkalis 4 siswa, Inhu 3 siswa, Inhil 3 siswa, Pelalawan 2 siswa, Bengkalis 1 siswa, dan Kabupaten Kepulawan Meranti 1 siswa.

Sebagaimana diketahui, kelulusan siswa ditentukan sekolah masing-masing, disesuaikan dengan aturan yang berlaku saat menentukan kelulusan, sesuai permendikbud tentang UN dan kelulusan siswa di tengah bencana pandemi covid-19.

Pada kesempatan itu Kaharuddin juga menegaskan, untuk seluruh sekolah dan siswa yang baru lulus, tidak dibenarkan mengadakan acara perpisahan dalam bentuk apapun, karena suasana saat ini masih dalam kondisi untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Sesuai surat edaran Mendikbud bahwa kegiatan perpisahan atau apapun istilah lainnya yang mengumpulkan banyak orang, dilarang atau tidak boleh dilakukan selama masa tanggap darurat covid-19.

Sedangkan jumlah peserta didik tahun 2019/2020 sebanyak 91.441 siswa SMA/SMK dan MA negeri dan swasta dengan rincian SMA sebanyak 49.223 siswa, SMK 30.118 siswa, dan MA 12.030 siswa dari 440 sekolah negeri dan 584 sekolah swasta dengan total 1.024 sekolah, ujar Kaharuddin mengahiri.

Menyangkut aksi tidak senonoh yang diperlihatkan siswa/i SMA Negeri 1 Kunto Darusalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau saat merayakan acara kelulusan, Ahyu Suhendra Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Riau mengatakan sudah mengetahuinya.

Kita sudah minta klarifikasi kepada sekolah dan keterangan pihak sekolah bahwa kejadian itu murni kegiatan diambil sendiri oleh siswa/i tanpa seizin sekolah.

Pihak sekolah sudah mematuhi surat edaran dari Disdik Riau menyampaikan pengumuman di malam hari secara on line dan siswanya tidak dibenarkan datang ke sekolah. “Kegiatan tersebut murni inisiatif siswa/i karena euforia kelulusannya,” ujar Ahyu Suhendra.

Sebagaimana diketahui, saat merayakan kelulusan, aksi tidak senonoh diperlihatkan siswa/i SMA Negeri 1 Kunto Darusalam Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Di saat ummat muslim khusyuk melaksanakan ibadah puasa ditengah mewabahnya virus corona, para siswa yang memakai seragam sekolah tersebut memperlihatkan sejumlah foto tidak senonoh.

Bahkan ada seorang siswi mencoret rok kawannya dengan gambar seperti alat kelamin laki-laki.

Tak hanya itu, berdasarkan foto yang beredar di media sosial memperlihatkan, seorang siswi melakukan aksi hingga berpelukan dikelilingi sejumlah siswa lainnya.

Sungguh miris aksi yang dilakukan para siswa/i tersebut pada saat mewabahnya virus corona atau Covid-19. (Maurit Simanungkalit)