Obat Covid 19 di Singapura Memasuki Uji Klinis Tahap Akhir

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Tak hanya vaksin Covid 19 yang tengah dikebut pengadaannya oleh berbagai negara di belahan dunia. Obat Covid 19 juga tengah memasuki tahap uji klinis terakhir agar bisa dipakai untuk menyembuhkan pasien yang terpapar virus corona.

Dilansir Strait Times, Sabtu (8/8/2020) Negara tetangga Singapura, saat ini tengah mengembangkan Obat potensial virus Corona COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Tycan, di Singapura. Pengembangan obat saat ini telah memasuki uji klinis tahap akhir.

Dalam beberapa minggu ke depan, antibodi monoklonal atau protein sistem kekebalan yang dikenal sebagai TY027 akan diuji pada ratusan pasien Corona. Uji klinis ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa bulan sebelum akhirnya disetujui untuk pengobatan virus Corona.

Salah satu pendiri Tycan, Ooi Eng Eong, yang juga seorang profesor di Duke-NUS Medical School, mengatakan perusahaannya tidak memiliki sumber daya untu melakukan uji coba dengan melibatkan ribuan pasien. Oleh karena itu uji coba akan melibatkan 500 pasien COVID-19 yang baru didiagnosis.

“Kami harus lebih ketat dalam merekrut pasien yang kami daftarkan. Kriteria utamanya adalah pasien berada dalam tujuh hari pertama infeksi,” ujarnya kepada Strait Times.

“Membatasi kriteria pasien yang kami daftarkan akan memberi kesempatan terbaik untuk menunjukkan dalam waktu yang sesingkat mungkin dan pada sesedikit mungkin pasien, bahwa obat ini bekerja untuk mencegah gejala COVID-19 yang parah,” sambungnya.

Antibodi monoklonal adalah protein sistem kekebalan yang dibuat di laboratorium, dan dapat dirancang dan direkayasa secara khusus untuk menargetkan Sars-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19. Keuntungannya adalah antibodi ini dapat dikembangkan selama beberapa bulan dan diproduksi dalam jumlah besar.

Saat ini perusahaan masih menunggu persetujuan dari pihak otoritas ilmu kesehatan Singapura sebelum melakukan perekrutan pasien uji coba. Idealnya, semua pasien yang akan dites berasal dari Singapura, namun pihaknya terbuka untuk peserta dari luar.

Pasien hanya akan ikut uji coba jika mereka memberikan persetujuan. Perusahaan tersebut juga akan membayar untuk tes dan kunjungan klinis jika pasien berada di luar perawatan medis standar yang diberikan.

Adapun berapa lama uji coba akan berlangsung, ini akan tergantung pada seberapa cepat 500 pasien dapat direkrut.

Pada fase pertama dan kedua, Ooi menyebut TY027 menunjukkan hasil yang baik. “Profil keamanannya baik, efek samping minimal, dan hasilnya sangat menggembirakan,” tuturnya.

Dalam skenario kasus terbaik, TY027 dapat disetujui sebagai pengobatan obat untuk Covid-19 tahun depan, atau bahkan lebih awal. TY027 sedang dieksplorasi untuk pengobatan pasien Covid-19 karena kemampuannya untuk memperlambat perkembangan penyakit dan mempercepat pemulihan, serta potensinya untuk memberikan perlindungan sementara terhadap infeksi.