Beberapa Syarat yang Harus Dipenuhi dalam Pengembangan Vaksin Covid 19

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menyebut ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam pengembangan vaksin Covid 19. Syarat tersebut mulai dari imunitasnya hingga kehalalan vaksin tersebut.

“Sebagai gambaran umum bagaimana situasi yang harus kita hadapi bersama terkait dengan pengembangan vaksin di Indonesia, antara lain dari sudut imunitasnya kalau bisa sekali suntik,” kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio, dalam webinar bertema Ilmuwan Merespons Pandemi, Jakarta, Sabtu (8/8/2020).

Tak hanya itu, lanjut Amin, selain bisa sekali suntik atau antibodinya bisa bertahan seumur hidup, vaksin juga diharapkan efektif untuk semua umur. “Ini kita harapkan dari bayi sampai orang tua, idealnya begitu. Tapi tidak selalu bisa berhasil,” kata dia.

Sebagai catatan atas harapan vaksin untuk segala umur ini, uji klinis yang akan dilakukan atas vaksin Sinovac Biotech di Bandung pun dibatasi untuk relawan dewasa berusia 18-59 tahun.

Syarat ideal lain yang diungkap pakar mikrobiologi klinis itu adalah satu kali penyuntikan yang berarti pula tak perlu ada booster. Vaksin jenis ini biasanya untuk melapis efisiensi vaksin yang lain. “Enggak perlu ada booster dua kali, tiga kali dan sebagainya,” kata dia.

Dari sudut imunologi juga, kata Amin, sedapat mungkin vaksin Covid-19 nanti tidak menyebabkan auto-imunity atau reaksi hipersensitivitas. Persyaratan berikutnya dalam pengembangan vaksin adalah harus aman, efektif dan terjangkau.

Terutama untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia, Amin menuturkan, harga menjadi pertimbangan utama. Tapi soal ini pun Amin ragu bisa terwujud.

“Kalau kita bandingkan misalkan berita-berita di koran bagaimana pemerintah di Amerika menggelontorkan banyak sekali dana untuk perusahaan vaksin mereka. Tapi itu tidak terjadi di Indonesia,” ujarnya.

Kemudian, menurut Amin, di tengah pandemi yang sampai saat ini belum berakhir, kecepatan produksi juga harus lebih cepat dan sedapat mungkin tidak terlalu kompleks. Lalu, yang terpenting dalam tahapan pengembangan vaksin adalah selain perlunya persetujuan cepat dari pemerintah, masyarakat juga diharapkan bisa menerima kehadiran vaksin tersebut. “Salah satu mungkin yang akan menjadi pertanyaan adalah masalah halal dan sebagainya,” katanya.