Mahfud Minta Aparat Perketat Keamanan Warga Sigi dari Ancaman Terorisme

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan, pelaku yang membunuh satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah adalah Kelompok Ali Kalora.

Mahfud menegaskan, saat ini Satgas Tinombala sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku agar dilakukan proses hukum yang tegas terhadap pelaku. “Pemerintah menyesalkan dan mengutuk keras tindakan teror kekerasan dan kekejian yang dilakukan MIT dalam hal ini kelompok Ali Karola. MIT dalam hal ini kelmpok Ali Karola,” kata Mahfud usai menggelar rapat di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (30/11/2020).

Dia juga menegaskan kejadian tersebut bukanlah gerakan dari keagamaan, melainkan tindakan kejahatan. “Itu bukan gerakan keagamaan tapi gerakan kejahatan terhadap sebuah keluarga di Sigi yang sebabkan korban jiwa dan luka-luka,” ungkap Mahfud.

Pemerintah sudah memerintahkan aparat keamanan untuk perketat penjagaan dan pengamanan dari ancaman teroris. Hal tersebut agar kejadian pembunuhan satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah tidak terulang kembali.

“Pemerintah juga perintahkan aparat keamanan untuk perkekat penjagaan dan pengamanan terhadap warga dari ancaman terorisme dari pihak yang mengancam ketertiban dan keamanan di wilayah itu,” kata Mahfud.

Mahfud menegaskan pemeritah menjamin seluruh warga Indonesia termasuk Sigi terhindar dari teror dan kekerasan. Kemudian dia juga mengimbau kepada seluruh warga Sigi agar tidak terpancing dengan pihak tertentu.

“Peristiwa ini bukan peristiwa suku atau agama peristiwa ini dilakuakan kelmpok kejahatan MIT yang dipimpin Ali Kalora tidak bisa disebut wakili agama tertentu,” ungkap Mahfud.

Dia menjelaskan aksi kelompok MIT itu untuk melakukan teror sehingga menciptakan kondisi yang tidak kondusif agar bangsa terpecah.

“Kepada tokoh agama pemerintah beharap agar menyebarluaskan pesan damai ke masyarakat karena sejatinya agama apapun hadir di dunia untuk bangun perdamaian dan persudaraan,” kata Mahfud.

Mahfud menambahkan, pemerintah sudah bertemu keluarga korban dan memberikan langkah-langkah pemulihan. “Pemerintah sampaikan duka yang mendalam dan pemerintah telah bertemu dengan keluarga korban dan juga pemerintah sudah lakukan langkah-langkah pemulihan atau trauma healing,” ungkap Mahfud.

Sebelumnya diberitakan, kekerasan terjadi di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat (27/11/2020) pagi pukul 09 WITA. Empat orang yang merupakan satu keluarga dibunuh sejumlah orang.

Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, menjelaskan peristiwa bermula saat salah satu rumah warga didatangi sekitar delapan OTK. Orang tersebut masuk lewat pintu belakang mengambil beras kurang lebih 40 kilogram.

“Kemudian melakukan penganiayaan tanpa ada pernyataan apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban,” kata Baso di Palu. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (29/11).

Setelah itu, katanya, orang tak dikenal itu juga membakar kurang lebih enam rumah.

“Saya sendiri sudah cek langsung ke TKP kemarin dan dari enam rumah ini empat yang terbakar habis, dua hanya dapur bagian belakang itu pun bukan rumah inti rumah tambahan beratapkan alang-alang,” sambungnya.

Belakangan setelah dilakukan pendalaman di lokasi kejadian, dapat dipastikan pelaku adalah anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora.