Di 2021 Pemerintah Pasang Target 100 Persen Kesembuhan Covid 19

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, memasuki tahun 2021, pemerintah mematok target cukup tinggi terkait penanganan Covid-19. Salah satunya, angka kesembuhan pasien Covid-19 harus menyentuh 100 persen.

Target itu diyakini bukan tanpa alasan, sebab selama ini berbagai upaya penanganan telah dijalankan sepanjang 2020, baik dari aspek kesehatan dan ekonomi.  “Ke depannya, kita harus mencapai target 100 persen kesembuhan dan menekan angka kematian,” kata Wiku dalam keterangan pers di kantor presiden, Kamis (31/12/2020).

Wiku menyampaikan bahwa ada tiga parameter yang menjadi acuan terhadap perkembangan kasus Covid-19, yaitu angka kasus aktif, angka kesembuhan, dan angka kematian. Perkembangannya pun cukup dinamis dalam perubahannya. Dari catatan data per 30 Desember 2020, kasus positif terus mengalami peningkatan yang signifikan, hingga jumlahnya mencapai 735.124 kasus.

Lalu, angka kematian diakui cenderung meningkat, namun masih dapat ditekan dengan jumlah 21.944 kasus atau 2,9 persen. Angka kesembuhan juga terus meningkat secara signifikan hingga mencapai 603.741 kasus atau persentasenya 82,12 persen dari pasien terkonfirmasi.

Wiku menambahkan, perkembangan kasus aktif tingkat kabupaten/kota, sangat bervariasi. Ada 27 kabupaten/kota yang perlu mendapat perhatian karena memiliki kasus aktif lebih dari 1.000 kasus.

Sedangkan, untuk kapasitas testing (pemeriksaan) pasien Covid-19 terus mengalami peningkatan. Meski angkanya cenderung terlihat fluktuatif, namun Indonesia pernah meraih pencapain angka testing tertinggi sebesar 96,35 persen dari target yang direkomendasikan World Health Organization (WHO).

“Namun di minggu ini, turun menjadi 83,31 persen. Pemerintah pusat, pemerintah daerah serta masyarakat harus terus berupaya meningkatkan kinerja ini,” kata Wiku.

Untuk pergerakan zonasi risiko tingkat kabupaten/kota, pergeserannya kata Wiku, lebih kearah zona oranye atau risiko sedang dalam beberapa Minggu terakhir ini. Pada zona merah atau risiko tinggi cenderung fluktuatif, dan zona hijau daerah tidak terdampak dan tidak ada kasus baru, semakin sedikit jumlahnya. Sebanyak 44 kabupaten/kota telah berada dalam zona oranye selam 16 minggu berturut-turut (6 September-27 Desember).

Sedangkan 16 kabupaten/kota berada di zona merah selama 4 berturut-turut minggu (6-27 Desember). “Kita berharap di bulan ke-11 (Januari 2021), kita bisa melakukan gebrakan dimana zonasi dapat berubah cendrung ke zona hijau. Kita sudah banyak belajar selama 10 bulan. Sehingga tidak ada yang tidak mungkin, yaitu menurunkan risiko agar Indonesia didominasi zona yang lebih aman,” ujar Wiku.