Benny Lianto, Rektor Universitas Surabaya (UBAYA)
Benny Lianto, Rektor UBAYA. (foto istimewa)

Program Indonesia Jangan Berhenti Belajar dari UBAYA Jadi Solusi Biaya Kuliah di Era Pandemi 

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Pandemi Corona atau Covid-19 menghantam semua sektor kehidupan di Indonesia. Mulai dari kesehatan, ekonomi dan sosial yang menjadi paling terdampak.

Tidak hanya untuk mereka yang bekerja, tapi yang masih duduk di bangku sekolah atau perguruan tinggi pun juga mengalami dampaknya. Apalagi untuk yang baru lulus SMA/SMK dan setara lainnya dan ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.

Biaya yang akan dikeluarkan terbilang cukup besar di awal tahun masuk, terutama jika masuk ke perguruan tinggi swasta atau perguruan tinggi negeri jalur mandiri. Selain biaya semesteran, juga perlu mempersiapkan besaran biaya pembangunan universitas yang tidak kecil jumlahnya.

Biaya pendidikan di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Kondisi diperparah, perekonomian keluarga turut terganggu bagi hampir sebagian masyarakat Indonesia yang mayoritas bekerja di sektor nonformal akibat situasi saat ini.

“Kami tidak ingin anak-anak atau generasi Indonesia putus asa. Karena itu kami Ikut berkontribusi membantu upaya pemerintah untuk bangkit dari pendemi dengan membuat program Indonesia Jangan Berhenti Belajar,” terang Benny Lianto, Rektor Universitas Surabaya (UBAYA), memberikan semangat untuk terus berkuliah.

“Generasi muda lulusan apapun, harus tetap semangat melanjutkan studinya. Jangan takut soal biaya, sepanjang mereka memiliki minat tinggi kuliah dan punya potensi bagus, maka akan banyak mendapatkan kemudahan beasiswa,” sambung sosok dari jurusan Teknik Industri dengan spesialisasi innovation and technopreneurship tersebut.

Bahkan dilanjutkan Benny, UBAYA menawarkan banyak beasiswa yang bisa ditempuh sebagi ikhtiar untuk bisa berkuliah.

UBAYA berupaya keras  memberikan keringanan biaya kuliah bagi  mahasiswa terdampak pandemi Covid-19. Dengan begitu, peraih The Best Private University in East part of Indonesia (menurut QS world university ranking Asia 2021) ingin memastikan calon mahasiswa agar tetap bisa kuliah di masa pandemi.

Komitmen tersebut bakal terus dijaga supaya calon mahasiswa yang terbatas secara finansial dapat menyelesaikan studinya tanpa terkendala biaya.

“Kami prihatin, di awal pandemi hingga kini ada kecenderung banyak pelajar yang minat kuliah tinggi tapi terkedala dan akhirnya tunda kuliah. Kalau didiamkan, kami khawatir dalam suatu masa tertentu Indonesia akan mengalami lost generation,” imbuhnya.

UBAYA merupakan kampus kebangsaan dan multikultur yang Hari jadinya ditetapkan pada 11 Maret 1968. Universitas ini memiliki tiga kampus. Lokasi kampus 1 berada di Ngagel, kampus 2 berada di Rungkut, dan kampus 3 berada di Trawas. Kampus 1 lebih difokuskan untuk rektorat dan pendidikan vokasi, kampus 2 untuk pendidikan S1 dan pascasarjana, serta kampus 3 untuk kegiatan pembelajaran outdoor sebagai wadah pembentukan karakter mahasiswa

“Indonesia tidak boleh kalah, ayo kuliah demi masa depan yang jauh kebih baik lagi,” imbuhnya

Dalam penilainya, sejak pandemi melanda pada awal tahun 2020 terjadi pelambatan peminat kuliah, Hal tersebut karena tidak mendapatkan informasi yang benar untuk terus menjaga semangat berkuliah.Padahal sepanjang punya minat kuliah tinggi dan potensi akademik dan non akademik bagus pasti ada jalan imbuhnya.

Ubaya memiliki beragam fakultas dan program studi yang telah terakreditasi A dan akreditasi internasional. Ada fakultas farmasi, hukum, bisnis dan enononika, teknik, psikologi, teknobiologi, industri kreatif, dan fakultas kedokteran. “Bahkan kami telah membuka program2 baru seperti: artificial intelligent dan  data science, game development, cyber security,”  tuturnya.

“Selama pandemi terjadi Peningkatan peminat di program internasional kami. Mungkin karena mereka tidak bisa study keluar negeri. Tapi kalau pandemi sudah berakhir, mereka tetap bisa melanjutkannya,” pungkasnya.