foto birkompu

Selesai Akhir Mei, Pemeliharaan Jembatan Sungai Bojo Kabupaten Barru Tingkatkan Konektivitas Antar Wilayah di Provinsi Sulsel

Loading

JAKARTA (Independensi.com)  – Kementerian Pekerjaan  Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pekerjaan pemeliharaan Jembatan Sungai Bojo di Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Penanganan jembatan bertujuan untuk menjaga umur layanan jembatan sekaligus  meningkatkan konektivitas antar wilayah serta memperlancar mobilitas masyarakat, transportasi, dan logistik di ruas Pangkep – Barru – Pare-pare.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin baik, diharapkan perekonomian wilayah meningkat.

“Konektivitas jalan dan jembatan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan sekitar. Untuk itu pembangunannya terus dilanjutkan dengan tetap memperhatikan protokol physical dan social distancing untuk pencegahan penyebaran COVID-19, misal pelaksanaan dengan tenaga kerja yang fit, terbatas jumlahnya dan tetap menjaga jarak aman,” kata Menteri Basuki.

Pemeliharaan Jembatan Sungai Bojo merupakan bagian dari pekerjaan long segment ruas Jalan Pangkep – Barru – Pare-pare senilai Rp 19 miliar. Pekerjaan pemeliharaan meliputi perbaikan bagian atas jembatan seperti lantai jembatan yang sudah mulai retak dan gompal serta bagian bawah seperti balok anak dan balok induk yang keropos.

“Kita lakukan grouting dan patching terhadap kerusakan dan juga pengecatan beton pelengkung yang sifatnya protektif serta dilakukan pengantian siar muai di lapangan biar awet dan tahan lama yang sudah asphaltic plug diganti baja siku,” kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan Muhammad Insal

Penanganan Jembatan Sungai Bojo direncanakan rampung pada akhir bulan ini. Diharapkan dengan terselesaikannya pemeliharan jembatan akan menjaga umur layanan jembatan yang mulai beroperasi pada tahun 2010 tersebut, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi dengan menghubungkan antar wilayah sehingga mengurangi biaya produksi.

“Output rehabilitasi jembatan (termasuk Jembatan Lampoko dan Jembatan Takalasi) sampai saat ini sudah 75% dan diperkirakan selesai pada akhir bulan Mei,” terang Muhammad Insan. (wst)