Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi membagikan life jacket di kawasan wisata Kedungombo

Ditjen Hubdat Akan Bangun Dermaga Penyeberangan di Wisata Waduk Kedungombo

Loading

BOYOLALI (Independensi.com) –Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat akan membangun dermaga penyeberangan di kawasan wisata Waduk Kedungombo

Nantinya,.dermaga yang akan dibangun di Waduk Kedungombo berjenis ponton yang bisa fleksibel terhadap naik turunnya permukaan air pasang/surut.

Rencana pembangunan dermaga di waduk Kedungombo disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiadi saat meninjau waduk Kedungombo, Kamis (27/5)

Dua pekan lalu dilokasi tersebut telah terjadi insiden perahu terbalik dan 9 orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

Insiden tenggelamnya perahu di Waduk Kedungombo bermula ketika ada sejumlah pengunjung hendak menyeberang menuju ke warung apung yang ada di tengah waduk.

Perahu yang seharusnya hanya mampu mengangkut 14 orang, dinaiki oleh 21 orang. Kondisi kelebihan muatan ini mengakibatkan masuknya air ke dalam perahu sedikit demi sedikit.

Kurang lebih 10 meter mendekati warung apung, penumpang panik melihat semakin banyak air masuk ke dalam perahu. Penumpang kemudian bergeser maju ke bagian depan perahu, menyebabkan perahu tidak seimbang, sehingga akhirnya perahu terbalik dan tenggelam. Sembilan orang korban meninggal pada insiden tersebut.

Budi Setiyadi dalam kunjungannya tersebut
menyampaikan bela sungkawa mendalam kepada keluarga korban yang meninggal.

“Saya harap ini adalah kejadian yang pertama dan terakhir, harus kita perbaiki semuanya” katanya. Dirjen Budi melanjutkan, “Kejadian ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi semua pihak, oleh sebab itu perlu perbaikan dan pembenahan, terutama peningkatan aspek keselamatan.” tegasnya.

Menurut Dirjen Budi, pihaknya akan melakukan beberapa hal demi peningkatan keselamatan angkutan sungai-danau di Waduk Kedungombo. Antara lain: pelatihan keselamatan bagi para operator kapal, pemberian life jacket bagi masyarakat pengguna jasa perahu wisata dan pembangunan dermaga penyeberangan.

Budi mengatakan meski perahu digunakan dengan jarak yang tidak jauh, hanya menyeberang dari tepian menuju ke warung apung di tengah waduk, para penumpang tetap harus memakai life jacket.

“Seperti kalau naik motor harus pakai helm, maka kalau naik kapal atau perahu ini harus pakai life jacket,” ujarnya.

Dirjen Budi pun meminta Camat Kemusu selaku pemerintah daerah setempat untuk merangkul masyarakat paguyuban pengelola kawasan wisata Waduk Kedungombo agar mengutamakan aspek keselamatan.

Sementara itu Direktur Operasional Jasa Raharja, Amos Sampetoding, mengatakan, “Jadi kalau perahu ini sudah disertifikasi kelaikannya dan mendapatkan izin operasi, Dishub Kabupaten dapat bekerjasama dengan Jasa Raharja, sehingga semua penumpang yang diangkut oleh perahu wisata ini dijamin oleh negara melalui Jasa Raharja.”

Terkait perizinan, karena selama ini wilayah operasi perahu wisata tersebut masih dalam satu kabupaten, maka izin operasi dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten. Waduk Kedungombo sendiri sebenarnya mencakup 3 wilayah kabupaten, yaitu Boyolali, Sragen, dan Grobogan.

Namun jika ada perahu atau kapal yang wilayah operasinya lintas kabupaten maka kewenangan mengeluarkan izin operasi ada di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah. (hpr)