YPA-MDR Kirim Guru Muda Majukan Pendidikan Indonesia Khususnya di Wilayah Prasejahtera

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Pandemi Covid-19 yang muncul sejak bulan Maret 2020 lalu hingga saat ini telah meluluhlantakkan banyak hal dalam kehidupan di Indonesia, Hampir semua sektor kehidupan merasakan dampak dari pendemi tersebut.

Bidang pendidikan menjadi salah satu sektor yang sangat merasakan dampak tersebut.

PT. Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) kembali menggelar Program Guru Muda Garda Depan (GMGD) dengan menghadirkan guru-guru muda untuk memajukan pendidikan Indonesia khususnya di wilayah prasejahtera.

Ketua Pnegurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo mengatakan program ini diselenggarakan dalam rangka terciptanya misi besar YPA-MDR untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah prasejahtera dengan menghadirkan guru-guru muda yang mempunyai kompetensi dan idealisme memajukan pendidikan di Indonesia.

Herawati mengatakan peserta program ini nantinya akan ditempatkan di sekolah-sekolah binaan yang berlokasi di Kabupaten Rote Ndao di Kecamatan Rote Barat pada akhir bulan Juni tahun ini.

“Program ini merupakan salah satu upaya kami untuk menjadikan Kecamatan Rote Barat menjadi “Kecamatan Cerdas – Berprestasi” serta akselerasi sekolah unggul.

Kehadiran guru-guru muda ini diharapkan menghasilkan peserta didik yang berkualitas dalam bidang akademik, berkarakter positif dan mempunyai kecakapan hidup serta melestarikan seni budaya daerahnya,” kata Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo, saat menyampaikan sambutan.

Melalui program Guru Muda Indonesia, YPA-MDR menargetkan adanya perubahan sikap positif Siswa, Guru, Kepala Sekolah, dan berbagi aktor pendidik terkait.

Herawati menambahkan peserta program GMGD yang terpilih diangkatan kedua ini diharapkan mempunyai semangat tinggi untuk mendidik, mengajar dan membimbing siswa binaan YPA-MDR di wilayah prasejahtera untuk turut meningkatkan mutu pendidikan Indonesia di wilayah prasejahtera.

Alumni Program GMGD angkatan pertama, Henry Alvredh mengatakan “banyak sekali manfaat yang didapat setelah mengikuti program guru muda dari YPA-MDR ini. Berbagai inovasi kami lakukan untuk dapat meningkatkaan kemampuan siswa dan memberikan dampak positif terhadap kemajuan pendidikan di sekolah”.

Sebelumnya, proses perekrutan dan seleksi dilakukan pada bulan Mei dan terpilih sebanyak 16 orang peserta sebagai angkatan kedua GMGD.

Para peserta terpilih akan mendapatkan pelatihan secara intensif meliputi berbagai materi utama yaitu School Collaboration System (SCS), Pedagogi, Karakter, Profesionalisme Guru, Kurikulum 2013 dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bekerja sama dengan berbagai narasumber yang kompeten dibidangnya.

Berikut beberapa peran GMGD dalam program tersebut :
1. Mitra Sekolah; Guru Muda bukan narasumber, tetapi sebagai salah satu mitra sekolah untuk bekerjasama memajukan sekolah .

2. Pendamping; Menjadi Guru sekaligus tutor bagi guru dan/atau kepala sekolah dalam implementasi meteri pelatihan di sekolah.

3. Inisitor; Guru muda harus paham terhadap setiap kebijakan pendidikan dan perkembangan informasi/teknologi terbaru, sehingga bisa mengarahkan sekolah untuk selangkah lebih maju.

4. Agent Ganda; Selain sebagi mitra sekolah, Guru Muda juga merupakan perpanjangan tangan dari YPA-MDR (PIC in charge) dan Narasumber.

5. Fasilitator; Guru Muda akan berperan sebagai fasilitator dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Hingga saat ini, YPA-MDR telah membina 110 sekolah (jenjang SD, SMP dan SMK/SMA) yang tersebar di 13 kabupaten, yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Serang, Tangerang, Bogor, Majalengka, Kapuas, Kutai Barat, Barito Utara, Bantul, Gunung Kidul, Pacitan, Kupang dan Rote Ndao.