Dharma Pertiwi Bawa Angklung Mendunia, Pecahkan Rekor Dunia MURI

Loading

  • JAKARTA (Independendi.com)
    Dalam rangka menyambut Hari Angklung Sedunia dan melestarikan warisan budaya Indonesia serta menduniakan angklung, maka dilenggarakan kegiatan “Angklung Mendunia”.

Kegiatan yang mengambil, tema “Lestarikan, Giatkan, dan Generasikan Angklung Mendunia”, dilangsungkan di Museum Satriamandala, Jakarta. Senin (8/11)

Kegiatan ini merupakan besutan kolaborasi dari
Dharma Pertiwi bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Koperasi dan UKM , Kementerian Perdagangan, OASE Kabinet Kerja, Dekranas, dan LaDara Acara ini juga disiarkan secara live streaming melalui kanal YouTube Dharma Perdiken

Angklung adalah salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia dan menjadi kebanggaan tersendiri karena menjadi salah satu identitas karya dan budaya bangsa Indonesia di mata dunia yang telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia sejak 16 November 2010. Setiap tanggal 16 November diperingati sebagai Hari Angklung Sedunia.

Ibu Negara, Hj. Iriana Joko Widodo dalam sambutannya sekaligus membuka dan meresmikan acara ini menyampaikan agar peringatan hari angklung sedunia tahun ini kita jadikan momentum untuk membangkitkan kecintaan dan kepedulian kepada angklung, dan mengajak untuk memainkan kembali angklung di berbagai acara di Indonesia dan di berbagai belahan dunia.

“Semoga keindahan alunan suara angklung membuat Indonesia semakin dikenal di seluruh dunia semoga kebudayaan Indonesia juga semakin lestari, berkembang, dan semakin maju”, kata Iriana.

Ketua Umum Dharma Pertiwi, Nanny Hadi Tjahjanto, mengatakan saat ini kemajuan dan perkembangan angklung tidak seimbang dengan kaum muda, minimnya regenerasi para seniman angklung menjadi jumlah mereka menjadi makin lama makin sedikit dan didominasi oleh kaum tua,

Oleh karena itu, merupakan tugas bersama untuk mewariskan kepada generasi muda dan mengajak untuk terus senantiasa berkarya dan menjaga kelestarian karya bangsa ini.

“Budaya merupakan sebuah citra dan identitas dan sebuah bangsa, maka itu banggalah memiliki budaya yang beraneka ragam”, tambahnya.

Hadir juga secara virtual untuk memberikan sambutan motivasi diantaranya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.

Acara juga diisi dengan dialog interaktif antara Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Amerika Serikat, Prof. Popy Rufaidah, Ph.D., Duta Besar / Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Prof. Ismunandar, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Dr. Hilmar Farid, yang hadir secara virtual melalui zoom dengan Ketua Saung Angklung Mang Udjo, Taufik Udjo.

Dalam kesempatan tersebut Kang Udjo menyampaikan rasa terima kasih kepada Popy, Ismunandar dan Hilmar serta semua pihak yang memberikan perhatian dan apresiasi kepada Saung Angklung khususnya dan seni angklung pada umumnya sehingga beberapa ekosistem angklung kembali hidup.

Acara juga dimeriahkan dengan atraksi bermain angklung bersama yang diikuti oleh lebih dari 10.000 peserta yang tersebar di lima benua di seluruh dunia secara  onlinedan offline yang dipandu oleh Teh Amel yang merupakan generasi ketiga dari Saung Angklung Udjo dan putri dari Kang Udjo dan juga Conductor & Music Director House of Angklung Washington DC, Tricia Sumarijanto.

Atraksi tersebut berhasil memecahkan rekor dunia MURI yang disampaikan secara virtual oleh Founder MURI, Prof. Dr. (H.C.). K.P. Jaya Suprana.

Menurut Jaya, ini suatu rekor yang menggelorakan semangat kebanggaan nasional yang patut kami apresiasi. “Dengan ini Museum Rekor Dunia Indonesia dengan bangga dan penuh rasa hormat mengukuhkan kegiatan hari ini tidak hanya sebagai rekor di Indonesia namun juga sebagai rekor dunia!”, tutur Jaya seraya mengukuhkan rekor dunia “Memainkan Angklung Secara Serempak di 50 Negara di 5 Benua Secara Online dan Offline” kepada Dharma Pertiwi. (hpr)