foto birkompu

Bendungan Multifungsi Randugunting Siap Beri Manfaat Pada Tiga Kabupaten di Jawa Tengah

Loading

JAKARTA (Indepedensi.com)  – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah memulai pengisian air (impounding) Bendungan Randugunting yang berada di Desa Kalinanas Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Acara impounding dilaksanakan secara simbolis dengan penekanan tombol oleh Bupati Blora H. Arief Rohman bersama Kepala BBWS Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi dan dilanjutkan penanaman pohon, Senin (29/11/2021).

Kepala BBWS Pemali Juana Kementerian PUPR Muhammad Adek Rizaldi mengatakan, kontrak pekerjaan pembangunan Bendungan Randugunting dimulai sejak 8 November 2018 dan berakhir pada 7 November 2022, sehingga terjadi percepatan penyelesaian sekitar 11 bulan dari target sesuai kontrak.

“Saat ini progres konstruksinya sudah 90% dengan kondisi tubuh bendungan, spillway, intake dan hidromekanikal semuanya sudah selesai dan telah melewati sidang pengisian bendungan dengan Komisi Keamanan Bendungan sehingga dinyatakan sudah bisa dilakukan impounding,” kata Adek.

Dikatakan Adek, untuk sisa pekerjaan ditargetkan pada akhir Desember 2021 sudah mencapai 95%, sehingga di Januari 2022 sisa pekerjaan yang 5% tinggal penyelesaian fasilitas pendukung seperti fasilitas umum, pengamanan di sekitar waduk seperti pembuatan pagar, dermaga, dan pekerjaan minor lainnya.

“Kita lakukan impounding segera, agar dari segi manfaat sudah langsung bisa dirasakan masyarakat terutama untuk mereduksi banjir sebesar 81,42 m3 per detik untuk mengamankan area seluas 2.284 ha di Kabupaten Pati dan Rembang daerah hilir. Hal ini bertepatan dengan sudah masuk musim hujan dan ditambah ada prediksi gejala La Nina dari BMKG, sehingga intensitas curah hujan lebih besar dari kondisi normal dan debit sungai juga akan semakin tinggi,” tutur Adek.

Manfaat selanjutnya yang segera didapat dengan impounding menurut Adek adalah manfaat konservasi air sebagai tampungan air di saat musim hujan. “Dengan total kapasitas tampungan bendungan sebesar 14,42 juta m3 sebagai bendungan multifungsi, akan bermanfat sebagai konservasi untuk menampung air hujan sehingga tidak sia-sia terbuang ke laut dan dapat mengisi ketersediaan air tanah di Blora yang sering mengalami kekeringan,” ujarnya.

Dengan selesainya konstruksi bendungan yang merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) ini  juga akan mendukung peningkatan irigasi premium yakni irigasi yang mendapatkan air bersumber dari bendungan untuk mengairi areal pertanian di wilayah kering Kabupaten Blora dan Rembang melalui Daerah Irigasi (DI) Kedungsapen seluas 630 hektare dengan pola tanam padi-padi-palawija.

Bendungan yang berjarak sekitar 148 km dari Kota Semarang ini juga diproyeksikan untuk mendukung penyediaan air baku di Kabupaten Blora sebesar 100 liter/detik, Kabupaten Pati 50 liter/detik, dan Kabupaten Rembang 50 liter/detik, serta pengembangan pariwisata air dan agrowisata di Kabupaten Blora.

Kepala SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Pemali Juana I Gusti Ngurah Carya Andi Baskara mengatakan, pembangunan Bendungan Randugunting yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya – PT Andesmont Sakti (KSO) dengan biaya APBN 2018-2022 senilai Rp880 miliar dapat selesai lebih cepat, karena tidak ada hambatan secara teknis untuk konstruksi dan sosial dalam pembebasan lahan.

“Secara teknis tidak diperlukan penanganan khusus untuk konstruksinya, material timbunan juga tersedia di daerah genangan, serta didukung cuaca yang lebih banyak musim kemarau. Tidak kalah penting untuk pembebasan lahan juga tidak ada kendala. Pertama, pembebasan lahan kawasan hutan produksi tetap lewat Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) seluas 192,111 ha bisa selesai di awal 2019 dan juga pembebasan lahan milik masyarakat seluas 32 ha juga kita selesaikan di 2019,” ujar Andi.

Bupati Blora H. Arief Rohman mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah berupaya menyelesaikan bendungan ini secara cepat dan menyatakan komitmen mendukung pengembangan pariwisata di sekitar bendungan dengan melibatkan masyarakat setempat. “Diharapkan akan mampu meningkatkan perekonomian di sekitar Bendungan Randugunting untuk pengembangan kawasan di tiga Kabupaten sekitar,” ujarnya. (wst)