Kunjungi Cilacap, Kedubes Denmark Pantau Fasilitas RDF Milik SBI

Loading

CILACAP (Independensi.com) – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) baru saja menerima kunjungan tim Kedutaan Besar (Kedubes) Kerajaan Denmark untuk Indonesia, di kawasan pabriknya, di Cilacap, Jumat (3/6/2022). Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari jalinan kerjasama kedua pihak yang telah terjalin sejak 2013 silam.

Hadir dalam kunjungan tersebut, Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia, H.E. Lars Bo Larsen dan Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto, yang secara resmi disambut oleh Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo dan Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani.

“Selain dalam rangka peningkatan hubungan bilateral kedua negara, kunjungan kali ini juga bertujuan untuk meninjau kembali teknologi refuse-derived fuel (RDF) dalam pengelolaan sampah menjadi bahan bakar dan bahan baku alternatif, serta manfaatnya dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan,” ujar Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo, dalam keterangan resminya, Sabtu (4/6/2022).

Sedangkan Lars Bo Larsen dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kerajaan Denmark mendukung penuh keberadaan fasilitas RDF di Cilacap untuk mempercepat transisi hijau di Indonesia. Pihak Denmark meyakini fasilitas tersebut bakal membawa banyak peluang dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.

“Denmark juga sangat tertarik untuk berinvestasi pada proyek-proyek energi terbarukan, khususnya pengolahan sampah menjadi energi. Fasilitas percontohan di Cilacap ini telah menunjukkan teknologi yang teruji dan memberi banyak pelajaran penting untuk menarik pendanaan bagi replikasi di daerah lain,” tutur Larsen, dalam kesempatan yang sama.

Teknologi RDF sendiri merupakan teknologi pengelolaan sampah berkelanjutan yang mampu mengubah sampah menjadi energi alternatif terbarukan dan dapat mengurangi emisi CO2. Setelah diresmikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, 21 Juli 2020, saat ini, fasilitas RDF Cilacap telah beroperasi penuh dengan kapasitas 120–150 ton sampah per hari.

Fasilitas pengolahan sampah domestik terpadu yang pertama di Indonesia ini merupakan milik Pemerintah Kabupaten Cilacap, atas dana hibah dari Pemerintah Kerajaan Denmark melalui program ESP3, dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta SBI yang ditunjuk sebagai operator.

Proyek ini diinisiasi oleh SBI sebagai perwujudan kepedulian lingkungan yang melibatkan banyak pemangku kepentingan terkait termasuk Pemerintah Kerajaan Denmark dalam studi awal hingga implementasi.

menurut Lilik, aplikasi teknologi ini merupakan bentuk komitmen perseroan untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Pengelolaan limbah dan sampah menjadi energi alternatif terbarukan yang mengedepankan prinsip ekonomi sirkular, dapat membantu perwujudan pembangunan keberlanjutan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

“Kerja sama lintas pemangku kepentingan yang terjalin dalam proyek RDF di Cilacap ini, kami harap dapat terus berlangsung dan diterapkan di lebih banyak daerah di Indonesia,” tutur Lilik.

Manfaat pengelolaan sampah dengan teknologi RDF di Kabupaten Cilacap telah menginspirasi pemerintah Indonesia untuk mereplikasi teknologi ini di 34 kota, sebagaimana disebut Luhut Binsar Pandjaitan saat peresmian fasilitas RDF di Cilacap pada 2020. Dalam perkembangannya, Kedutaan Denmark turut mendukung beberapa inisiatif, antara lain dengan memberikan dukungan untuk studi kelayakan dalam proyek RDF Plant di Provinsi Aceh.

Selain di Kabupaten Cilacap, Tuban dan DKI Jakarta, pada 2021, SBI telah menandatangani dua kesepakatan bersama untuk pengelolaan sampah regional milik Pemerintah Provinsi Aceh yang akan dibangun di TPA Blang Bintang, serta pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas berupa penerimaan residu sampah dari PDU Banyumas untuk dimanfaatkan di Pabrik SBI Cilacap. SBI juga telah bekerja sama dengan pihak swasta, yakni Unilever untuk mengurai problematika sampah dengan meningkatkan kapasitas sampah terolah menjadi RDF di fasilitas RDF Jeruklegi, Cilacap.

Sesi kunjungan ini diharapkan dapat memberikan banyak masukan dan manfaat bagi hubungan bilateral antara kedua negara dalam mendorong upaya waste-to-energy untuk membantu memberikan kontribusi dalam mengatasi persoalan sampah yang ada di Indonesia.