Foto ist : Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa saat memantau hewan sapi untuk memastikan kondisinya bebas dari PMK.

Hadapi Hari Raya Qurban, Pemprov Jatim Lakukan Berbagai Upaya Cegah Penyebaran PMK

Loading

SURABAYA (Independensi.com) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) dalam rangka menyambut Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah, tengah melakukan berbagai persiapan untuk memantau perkembangan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi diwilayah setempat.

Untuk itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa beserta jajarannya mendatangi Rumah Potong Hewan (RPH) sekaligus memastikan Juru Sembelih Halal (Juleha) yang telah ditetapkan pihaknya diwilayah masing-masing.

“Selain memperhatikan persoalan PMK pada hewan ternak yang ajan dijadikan qurban, kesiapan sarana dan prasarana seperti RPH dan Julehanya juga tidak kalah pentingnya agar masyarakat tidak resah. Sebab higienitas dan kehalalan daging kurban menjadi keharusan sebagai bentuk langkah perlindungan kepada masyarakat,” ujarnya, Senin (6/6).

“Hingga hari ini, yang tercatat dalam Management Qurban, total di Jatim yang sudah memiliki pengetahuan atau pelatihan sebagai Juru Sembelih Halal (Juleha) dan tersertifikasi ada 1.276 orang. Jumlah tersebut tersebar di berbagai pondok pesantren, masjid, mushola, dan lembaga di seluruh Jawa Timur,” tuturnya.

Khusus untuk tahun ini lanjut Khofifah, seiring dengan adanya wabah PMK, para Juleha juga mendapatkan materi khusus tambahan. Yakni, pemberian materi terkait zoonosis dan kewaspadaan terhadap hewan yang terjangkit PMK.

“Tanggal 18 Juni besok, akan ada pelatihan untuk seluruh masjid di Surabaya. Dan tanggal 19 Juni besoknya, akan ada pelatihan di Masjid Al Akbar Surabaya serta untuk 150 masjid se-Jatim. Intinya kita terus berikhtiar. Di sisi medis kita berikhtiar, di sisi operasionalnya kita juga berikhtiar,” katanya.

“Kami berharap daging kurban yang dibagikan pada saat Hari Raya Idul Adha mendatang, layak dikonsumsi dan telah memenuhi syariat halal dalam berbagai hal. Karena ditangani oleh para ahlinya, baik dari segi kesehatan hewan maupun penyembelihan,” tandasnya. (BON)