Suasana acara peluncuran hasil riset yang dilakukan VIDA dan Katadata Insight Center di Jakarta, Rabu (24/5/2023). (Istimewa/Adrianto)

VIDA dan Katadata Luncurkan Riset Teknologi Identitas Digital

Loading

JAKARTA (Independensi.com) – Teknologi identitas digital atau Digital Identity menjadi pondasi terbentuknya kepercayaan konsumen (consumer trust) di tengah berbagai tantangan transformasi digital. Penggunaan teknologi ini di sektor bisnis dianggap dapat mmendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus inklusi keuangan.

Berkolaborasi dengan Katadata Insight Center (KIC), VIDA sebagai salah satu Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) berinduk Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, meluncurkan hasil riset terkait penggunaan  teknologi Digital Identity yang aman dan juga sangat mudah untuk digunakan. Hasil riset bertajuk “Digital Identity: Solusi Percepat Akuisisi Pelanggan” yang diluncurkan pada Rabu (24/5/2023), menemukan bahwa 88% perusahaan di Indonesia merasa perlu melakukan adopsi teknologi digital identity guna mendorong pertumbuhan bisnis.

Riset juga menemukan  kondisi infrastruktur perusahaan yang belum memungkinkan serta tingkat literasi digital masyarakat dan pelaku usaha di Indonesia menjadi tantangan besar bagi perusahaan yang belum mengadopsi digital identity dalam bisnisnya. Hal ini mengingat dukungan teknologi digital identity terdapat di balik layar berbagai jenis transaksi digital, mulai dari belanja online hingga membayar cicilan, sehingga belum banyak diketahui masyarakat.

Sati Rasuanto selaku Co-Founder and President VIDA mengungkapkan, transformasi digital membawa berbagai peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis. Namun perlu diketahui ada juga risiko cyber crime yang mungkin memberikan dampak negatif bagi perusahaan. Tindak kriminal seperti identity fraud dan identity theft beresiko dapat mengganggu operasional maupun bisnis perusahaan. “Kami berharap melalui riset ini para pelaku usaha dapat lebih mudah dalam memahami dan menentukan strategi dalam mengadopsi teknologi digital identity,” ungkap Sati melalui keterangan tertulis, Kamis (25/5/2023).

Lebih lanjut, salah satu temuan pada riset menunjukkan sebanyak 88% perusahaan menyatakan masih akan menggunakan teknologi digital identity di masa depan. Ini merupakan peluang bagi para penyedia layanan digital identity seperti VIDA untuk dapat mengakomodir berbagai peluang bisnis tersebut, mulai dari skala UMKM hingga enterprise.

Akses Masyarakat

Sementara itu Director of Katadata Insight Center, Adek Media Roza mengatakan masyarakat  bisa belajar dari kisah sukses Singpass yang memfasilitasi masyarakat dan pelaku usaha di Singapura untuk memanfaatkan ‘legal digital identity’ sebagai kredensial atas identitas mereka untuk melakukan berbagai transaksi online dan tatap muka dengan lembaga pemerintah dan swasta. “Kedepannya pemerintah perlu terus mendorong dan mendukung adopsi teknologi digital identity sehingga memudahkan akses masyarakat mendapatkan berbagai layanan digital baik pada layanan publik maupun swasta secara terintegrasi dan cepat,” ungkap Adek.

Riset “Digital Identity: Solusi Percepat Akuisisi Pelanggan” dilakukan oleh VIDA berkolaborasi dengan Katadata Insight Center selama periode Februari – April 2023 terhadap 106 perusahaan yang menyediakan layanan keuangan berbasis digital di Indonesia, termasuk perusahaan fintech lending, neobank, payment, online investment platform dan lainnya. Riset dilakukan menggunakan kuesioner dan wawancara langsung untuk mengetahui bagaimana adopsi teknologi digital identity telah diterapkan pada ekosistem bisnis di Indonesia dan berdampak pada akuisisi pelanggan.