Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan.

Angka Stunting Kabupaten Bekasi Menurun

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Pemerintah Kabupaten Bekasi menargetkan angka kasus stunting (tumbuh kerdil) terus menurun hingga mencapai angka terendah, seiring dengan upaya penanganan dan pencegahan yang terus dilakukan, ungkap Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan, baru-baru ini.

Disampaikan, sesuai perintah Presiden kepada seluruh kepala daerah di Indonesia, yakni harus menekan angka prevalensi stunting maksimal 14 persen di tahun 2024.

“Alhamdulillah, angka stunting di Kabupaten Bekasi dari tahun 2021 ke 2022 turun 3,7 persen dari 21 persen turun ke 17 persen. Jadi kita masih ada target 3 persen, untuk bisa turun ke 14 persen tahun depan,” katanya.

Terkait hal itu, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten menggandeng kaum remaja dan pelajar dalam upaya pencegahan masalah kurang gizi kronis atau stunting sejak dini dengan melakukan edukasi serta pelatihan.

“Inovasi pencegahan stunting, dari DPPKB dengan Dinas Pendidikan, akan mengenalkan sebuah modul yang nantinya menjadi pusat informasi reproduksi bagi remaja kita untuk siap melakukan aktivitas secara sehat. Artinya, remaja akan memiliki tanggung jawab baik secara pribadi, sosial dan kemasyarakatan,” ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bekasi Firzawati.

Modul sendiri memiliki tema kaula muda terencana yang diperuntukan bagi mereka yang sudah mempersiapkan diri dalam menentukan sikap yang terbaik untuk dirinya seperti memasuki jenjang pernikahan atau berumahtangga .

Modul itu akan diintegrasikan, dengan pihak sekolah yang nanti  akan menjadi menu classmeeting mereka setiap mau bagi raport. Nanti akan dipaparkan ke setiap sekolah SMP dan SMA. (jonder sihotang)