Bali (Independensi.com) – Untuk memperkuat platform dan membangun merek International Mountain Tourism Alliance (IMTA) dan mendorong pertukaran dan kerjasama di industri pariwisata pegunungan, serta mendukung pembangunan pariwisata pegunungan global yang berkelanjutan, International Mountain Tourism Alliance menyelenggarakan “Pertemuan Industri Pariwisata Pegunungan” pada Kamis 1 Juni 2023 di Pullman Legian Bali Hotel Bali, Indonesia.
Pertemuan Industri Pariwisata Gunung Internasional 2023 ini diselenggarakan juga sebagai rangkaian untuk merayakan Hari Pariwisata Gunung Internasional. Selain itu, peserta pertemuan juga mengadakan diskusi dan pertukaran pandangan mengenai pengembangan produk di destinasi pariwisata gunung berbasis pulau pasca-pandemi, dengan tujuan untuk mempromosikan pengembangan industri dan menjalin kerja sama yang baru. serta untuk mendorong kemakmuran pariwisata gunung internasional.
Hadir dalam acara tersebut, delegasi dari Aliansi Pariwisata Gunung Internasional, anggota UNESCO Global Geopark Batur, perwakilan dari Pemkab Bangli serta perwakilan lembaga pariwisata, perusahaan, dan media.
Aliansi Pariwisata Gunung Internasional merupakan sebuah organisasi internasional yang fokus pada bidang pariwisata gunung, dengan tujuan pariwisata berkelanjutan. Aliansi ini berkomitmen untuk melindungi sumber daya gunung, mewariskan peradaban gunung, mendorong perekonomian gunung, dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Aliansi ini mendorong interaksi internasional antara anggotanya, berbagi pengalaman, dan melakukan kerja sama bisnis.
Dengan dukungan dari anggota dan stakeholder industri, aliansi ini secara aktif menjelajahi teori dan inovasi praktik pariwisata gunung, serta berusaha untuk membangun komunitas pariwisata gunung yang saling menguntungkan dan berbagi nasib. Aliansi ini telah mengumpulkan pengalaman dalam inovasi mekanisme, pengoperasian platform, dan pembentukan merek di bidang pariwisata gunung.
Guizhou yang dikenal sebagai “Provinsi Taman Nasional Gunung”, dan pengembangan pariwisata gunung menjadi jalur penting bagi Guizhou dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di daerah pegunungan. Di Guizhou, kekayaan sumber daya alam yang luar biasa menciptakan produk pariwisata yang kaya dan unik. Suhu rata-rata musim panas di Guizhou adalah 23℃, dengan lebih dari 60% wilayahnya tertutup hutan, dan terdapat lebih dari 200 sumber air panas.
Di Guizhou, keunikan bentang alam yang terbentuk secara alami memberikan tempat yang sempurna bagi pecinta olahraga gunung. Berbagai jenis olahraga gunung seperti maraton, sepeda, balap mobil, ski, arung jeram, panjat tebing, paralayang, dan terjun payung dilakukan di Guizhou, dan hal ini membuat banyak wisatawan merasa puas dan betah.
Di Guizhou, berbagai acara maupun kegiatan outdoor (luar ruangan) yang diadakan setiap tahunnya membuat semakin banyak orang mengenal dan menyukai Guizhou. Acara seperti bungee jumping di Jembatan Balinzuohe, Kejuaraan Reli Mobil Tiongkok di Quinlong “24 Tikungan”, Tantangan Luar Ruangan Internasional di Weng’an, Marathon Musim Panas Internasional di Liupanshui, dan Kejuaraan Internasional Paralayang “Soaring Guizhou” telah terkenal di dalam dan luar negeri. Guizhou telah menjadi tujuan wisata yang menarik bagi para pengunjung yang ingin kembali ke alam, hidup dalam kedamaian, serta surga bagi olahraga luar ruangan. Wen Weiya dengan tulus mengundang para tamu bisnis dari Bali untuk berinvestasi dalam pariwisata di Guizhou.
Anggota Aliansi Pariwisata Gunung, I Wayan Gobang Edy Sucipto, yang juga CEO UNESCO Global Geopark Batur, menjelaskan secara Geopark tersebut dan budaya lokal di Pulau Bali. Ia juga menyampaikan bahwa pariwisata gunung bukan hanya bentuk pariwisata semata, tetapi juga merupakan cara untuk melindungi lingkungan pegunungan dan warisan budaya hayati. Konsep yang diusung oleh Geopark kami sejalan dengan tujuan Aliansi Pariwisata Gunung Internasional, yaitu melindungi bumi dan alam, serta mendorong kemakmuran komunitas gunung.
“Dalam situasi pemulihan industri pariwisata global yang stabil, UNESCO Global Geopark Batur siap untuk memperkuat hubungan dan pertukaran dengan Aliansi Pariwisata Gunung Internasional, memanfaatkan keunggulan sumber daya gunung, serta memperdalam kerja sama praktis antara anggota aliansi dan perusahaan. Tujuan kami adalah memberikan kontribusi dalam membangun dan mempromosikan jenis pariwisata gunung yang lebih baik,” kata Wayan Gobang.
Direktur Institut Penelitian dan Pengembangan Industri Pariwisata Beragam Guizhou, Wu Bi, menjelaskan bahwa mengenai wisata homestay di daerah gunung dan rekreasi liburan kini semakin banyak peminatnya. Beliau menyatakan bahwa meningkatnya jumlah wisatawan China yang melakukan perjalanan internasional berkontribusi pada pemulihan pasar pariwisata global dan meningkatkan lapangan kerja terkait. Pertumbuhan yang cepat dalam wisata keluar negeri menunjukkan kekuatan ekonomi China yang besar, memberikan kepercayaan dan dorongan bagi perkembangan ekonomi global. Pulau Bali merupakan tujuan wisata yang paling populer di Indonesia, dan memiliki hubungan yang kuat dengan industri pariwisata di China dan Guizhou.
Sementara itu, Manajer Eksekutif d’one Holidays, Andi Pranajaya, memperkenalkan bahwa Pulau Bali adalah destinasi pariwisata pulau yang terkenal di dunia dan memiliki sumber daya pariwisata gunung yang kaya. Produk pendakian gunung, berkemah, dan hiking yang didasarkan pada gunung berapi sangat populer di kalangan masyarakat. Dengan pemulihan pariwisata global, prospek pengembangan pariwisata gunung di Pulau Bali sangat luas. (hw)
kerja sama bisnis menjadi kunci dalam menciptakan keberlanjutan dan keunggulan kompetitif dalam lingkungan bisnis yang dinamis saat ini.