Women driver of DBASE team Syerine saat Acara: Mahasiswa BINUS ASO Unjuk Gigi Lagi di Ajang Shell Eco Marathon 2023 Sirkuit Mandalika, Tangerang, Selasa (26/6/2023).

BINUS ASO School of Engineering Ikuti Shell Eco-Marathon 2023

Loading

TANGERANG (Independensi.com) – Para mahasiswa BINUS ASO School of Engineering kembali mengikuti ajang Shell Eco-marathon 2023 diadakan pada 4-9 Juli mendatang di Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok. Dalam acara yang akan diikuti oleh 14 negara ini, mahasiswa BINUS ASO School of Engineering akan menunjukkan kemampuannya dalam membuat mesin dengan konsumsi energi yang efisien tanpa mengorbankan performa mesin.

Sebelum berpartisipasi di ajang Shell Eco-marathon 2023, BINUS ASO School of Engineering akan melakukan uji coba prototipe kendaraan. Mereka akan mengukur performa serta tingkat konsumsi bahan bakar mesin kendaraan dengan kecepatan rata-rata yang disyaratkan Shell. Dari sana, mereka dapat mengetahui apa yang sekiranya perlu ditingkatkan dari mesin kendaraan mereka supaya bisa mendapatkan skor efisiensi baik tanpa menurunkan kecepatan pacuan mesin.

“Keterlibatan mahasiswa BINUS ASO School of Engineering dalam ajang Shell Eco-marathon merupakan bentuk komitmen kami sebagai institusi pendidikan dalam mendukung pemerintah menciptakan opsi mobilitas masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutan. Selain itu, ajang ini tentu saja dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan untuk membuat prototipe mesin di laboratorium praktik, dan melakukan uji coba di sirkuit balapan dengan bantuan dana dari BINUS ASO School of Engineering. Melihat torehan prestasi tahun lalu, kami optimis di tahun ini para mahasiswa dapat kembali mencetak kesuksesan dalam ajang ini dan membuktikan bahwa generasi muda memiliki peran nyata dalam energi terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia,” Prof. Fergyanto selaku Dekan BINUS ASO School of Engineering melalui keterangan tertulis, Senin (27/6/2023).

Dekan Binus Aso PROF. Fergyanto E. Gunawan, DR. ENG (kedua kanan) bersama Pembimbing D’BASE Munzir Qadri, S,T,M.Sc (kanan), Ketua D,Base Nanda dwi rendragraha (kiri) dan Women driver of DBASE team Syerine saat Acara: Mahasiswa BINUS ASO Unjuk Gigi Lagi di Ajang Shell Eco Marathon 2023 Sirkuit Mandalika, Tangerang, Selasa (26/6/2023).

Lebih jauh Fergyanto menjelaskan mengenai komitmen menyediakan pendidikan terbaik, BINUS ASO School of Engineering terus berinovasi dan berupaya memenuhi kebutuhan Industri. “Kami mempersiapkan sumber daya manusia yang adaptif di era industri 4.0 dan menuju society 5.0. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperluas kolaborasi, termasuk dengan industri terkait dan juga membuat inovasi yang berdampak bagi masyarakat, salah satunya dengan mengikuti ajang Shell Eco-marathon Asia sejak tahun lalu,” imbuhnya.

Tahun lalu, D’BASE Team dari BINUS ASO School of Engineering berhasil menyelesaikan Shell Eco-marathon Asia dengan finish di lima besar untuk kategori prototipe dengan tenaga baterai atau listrik dan finish 12 besar untuk kategori urban dengan tenaga mesin berbahan bakar bensin. Mobil Prototipe D’BASE Team berhasil mencatatkan efisiensi sebesar 224 km/kWh dan mobil Urban Concept D’BASE berhasil mencatat efisiensi bahan bakar sebesar 67 km/liter.

Di Shell Eco-marathon tahun ini, tim memiliki target untuk dapat mencatatkan efisiensi lebih baik dari tahun lalu atau lebih tinggi daripada prestasi kami sebelumnya di tahun lalu. Untuk mencapai hasil ini, kami fokus untuk menciptakan mobil dengan desain yang efisien, menggunakan carbon fiber di body dan dapur pacu yang baru. Tentu selain BINUS, ada Prima Tigon Global yang memberikan dukungan dalam pengembangan mobil ini.

Shell Eco-marathon sendiri merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Shell, salah satu perusahaan migas terbesar di dunia, untuk mendukung penerapan kendaraan ramah lingkungan. Pada kompetisi ini, setiap tim yang berpartisipasi akan merancang mobil dengan tiga pilihan kategori bahan bakar: BBM konvensional, mesin bertenaga listrik, dan fuel cell hibrida.

Dalam prosesnya, mobil buatan setiap tim akan mengelilingi trek sirkuit sejauh 16 kilometer. Selama tahap pengujian, mobil dari setiap partisipan harus berpacu dengan kecepatan rata-rata sebanyak 23 kilometer per jam. Setelah selesai mengelilingi arena balap, tim penilai akan menghitung selisih antara jumlah bahan bakar di awal dan di akhir untuk mengetahui tingkat efisiensi konsumsi bahan bakar setiap mobil. Jadi, mobil dengan skor efisiensi yang baik akan mendapatkan nilai yang lebih tinggi dan tim perancangnya akan menjadi pemenang lomba.