IDSF Dorong Konsep Triple IS Wujudkan Sistem Transportasi Cerdas di Indonesia

Loading

JAKARTA (Indepebdensi.com) – Perkembangan teknologi di Indonesia dinilai sangat pesat dan membutuhkan sinergi erat setiap pihak dalam memanfaatkann momentum ini agar masyarakat bisa mendapatkan dampak positifnya.

Sejalan dengan ini, para profesional dan pelaku di industri teknologi mendirikan Indonesia Digital Society Forum (IDSF).

Berdirinya IDSF sendiri diperkenalkan dalam webinar “Strategi Indonesia Sebagai Digital Hub Asia” yang digelar bertepatan dengan Hari Jadi ke-12 Indotelko Forum, Rabu 6 Desember 2023.

Founder IDSF Muhammad Awaluddin mengatakan IDSF adalah wadah bagi para pelaku untuk berkontribusi dalam mengakselerasi penerapan teknologi dan digitalisasi dalam segala bidang di Indonesia.

“Perkembangan teknologi yang begitu pesat di dunia, termasuk di Indonesia, tidak bisa dihindari lagi. Kita semua menginginkan agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat yang sebaik-baiknya dari perkembangan teknologi ini. Kami percaya teknologi dapat membantu dan mendukung masyarakat menjalani keseharian di setiap aspek.”

“IDSF berupaya untuk menelaah dan memberikan masukan bagaimana teknologi dapat diimplementasikan dengan baik bagi masyarakat luas,” ujar Muhammad Awaluddin.

*Sistem transportasi cerdas di Indonesia*
Di dalam forum “Strategi Indonesia Sebagai Digital Hub Asia” ini, IDSF menyampaikan peran teknologi yang bisa membantu mewujudkan transportasi cerdas atau smart transportation di Indonesia.

Muhammad Awaluddin mengatakan pesatnya perkembangan teknologi dapat menciptakan sistem transportasi cerdas di Indonesia yang mensinergikan seluruh moda yakni darat, laut, udara dan kereta api.

“Dalam membahas perkembangan smart transportation, ada 3 komponen utama yang mendasarkan terwujudnya sistem transportasi cerdas itu sendiri. Kami menyebutnya dengan Triple IS,” ungkap Muhammad Awaluddin.

Triple IS yang *Pertama* adalah Integrated System, di mana seluruh moda transportasi harus terintegrasi dengan didukung infrastruktur teknologi.

Muhammad Awaluddin menekankan, integrasi ini tidak hanya menggabungkan antarmoda saja tetapi juga penggabungan sistem teknologi dari setiap moda.

“Integrated System mewujudkan sistem terintegrasi yang menjadi pondasi dari revolusi transportasi menuju smart transportation. Berbagai elemen dari transportasi, mulai dari moda hingga teknologi harus bekerja secara kolaboratif dan sinergi. Ini dapat memberikan pengalaman perjalanan yang seamless bagi masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi,” jelas Muhammad Awaluddin.

Kemudian, Triple IS yang *Kedua* adalah Intelligent System. Melalui penerapan ini, moda transportasi didukung teknologi maju seperti artificial intelligent yang juga memiliki analisis big data melalui machine learning.

“Kontribusi AI dan machine learning ini sangat besar terhadap pengelolaan dan peningkatan sistem transportasi. Penerapannya antara lain mencakup misalnya proyeksi lalu lintas transportasi, pemanfaatan kendaraan otonom dan berbagai big data guna mendukung operasional,” ujar Muhammad Awaluddin.

Sementara, Triple IS yang *Ketiga* adalah Interoperability System untuk memastikan berbagai sistem dan moda transportasi ini dapat berinteraksi dengan mudah.

Muhammad Awaluddin menuturkan melalui Interoperability System maka Indonesia bisa memiliki ekosistem transportasi yang di dalamnya salin terkoneksi satu sama lain.

“Ke depan, adalah era antarmoda untuk terkoneksi satu sama lain. Di sini, teknologi digital memegang peran sentra dalam mencapai interopabilitas atau kemampuan sistem untuk bertukar data secara aman dan otomatis,” jelas Muhammad Awaluddin.

Muhammad Awaluddin menuturkan penerapan Three IS itu sangat membutuhkan kolaborasi dan sinergi dari seluruh pihak, mulai dari regulator, pelaku transportasi, pelaku di sektor digital dan masyaraka sebagai pengguna jasa transportasi.

“Dengan mengintegrasikan moda transportasi melalui Integrated System, sekaligus memanfaatkan teknologi cerdas di dalamnya melalui Intelligent System, maka kita bisa menciptakan Interoperability System, sekaligus membuka pintu menuju masa depan transportasi Indonesia yang lebih efisien, efektif dan berkelanjutan,” ujar Muhammad Awaluddin. (hpr)