BEKASI (IndependensI.com)- Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Bhgasasi Bekasi, terhitung tanggal 13 Januari 2024, meniadakan (menutup) loket pembayaran di Kantor-Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu (KCP) pada hari Sabtu. Loket, tetap buka kembali hari kerja pada Senin sampai Jumat.
Kebijakan ini, ditetapkan Direksi Perumda Tirta Bhagasasi, sesuai pemberitahuan yang ditandatangani Direktur Utama Usep Rahman Salim, dan ditujukan kepada para Kepala Cabang dan Kepala Cabang Pembantu (KCP) untuk disosialisasikan.
Kebijakan ini, berdasarkan anjuran Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, sesuai percepatan digital daerah (Tim Percepatan dan Perluasan Digital Daerah (TP2DD), bahwa seluruh transaksi keuangan dilaksanakan melalui pembayaran dengan non tunai.
Maka, bagi pelaksana administrasi dan keuangan (loket) di kantor- kantor Cabang dan KCP, dapat mensosialisasikan kebijakan ini kepada masyarakat pelanggan bahwa tidak ada pelayanan tunai pada hari Sabtu.
Guna memudahkan pelanggan sebagaimana sudah berjalan selama ini, pada hari kerja, pelanggan juga diharapkan melakukan pembayaran melalui Payment Point Online Bank (PPOB), dan (Mitra dan Tektaya).
Sebagaimana diketahui, pembayaran tagihan rekening, dapat dilakukan melalui, BNI, BRI, bank bjb, Lawson Station, Alfamart, Indomaret, gojek, Dan+ Dan, Shopee, tokopedia, LinkAja, kantor Pos Indonesia, Magna Karsa Mulya dan lainnya.
Dengan tutupnya loket pembayaran pada hari Sabtu, namun terdapat gangguan layanan air bersih, pelanggan dapat melakukan pengaduan melalui WA interaktif nomor 08121-1559-3625.
Adanya pembayaran tagihan pemakaian rekening air secara online di Perumda Tirta Bhagasasi yang sejak lama sudah diberlakukan dengan pihak ketiga, guna mempermudah pelanggan. Artinya, pelanggan tidak perlu harus datang ke loket yang ada di kantor-kantor cabang dan KCP.
Bahkan kedepan, akan ada program baru pembayaran tagihan air dapat dilakukan melalui website Tirta Bhagasasi .
Saat ini, jumlah pelanggan Perumda Tirta Bhagasasi sekitar 350.000 sambungan langganan atau sekitar 1,5 juta jiwa, tersebar di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi. (jonder sihotang)