JAKARTA(Independensi.com) – Pemerintah optimis pandemi Covid-19 di Indonesia akan tertangani dengan baik. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menekankan bahwa keberhasilan penanganan Covid-19 di suatu daerah adalah sebuah prestasi.
Ia mengajak semua pemerintah daerah belajar dari dua provinsi yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 di daerahnya. Jawa Timur dan Sulawesi Selatan menjadi contoh yang terus meningkatkan upaya penanganan Covid-19 dan membuahkan hasil yang positif.
“Seluruh provinsi di Indonesia harus berlomba dalam meningkatkan upaya penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Ini adalah sebuah prestasi bagi daerah dan masyarakatnya apabila upaya penanganan Covid-19 di wilayahnya adalah yang terbaik,” ungkapnya saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (8/10/2020).
Wiku membedah kondisi penanganan Covid-19 di dua daerah tersebut.
Berdasarkan data per 4 Oktober 2020, kedua provinsi itu sudah tidak memiliki lagi zona merah. Semua daerah yang sebelumnya berada di zona merah, kini sudah menjadi zona oranye.
Perkembangan kasus minguan, pada kedua provinsi mengalami penurunan. Di Sulawesi Selatan pekan ini menurun ke 30,1% dari 722 kasus ke 505 kasus kematian. Persentase kesembuhan mencapai 81,93% dan lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Perkembangan kematian mingguan, pada pekan ini menurun 46,2% dari 13 kasus ke 7 kasus kematian.
Untuk Jawa Timur perkembangan kasus minguan pada pekan ini menurun 8% dari 2.182 kasus ke 2.008 kasus. Persentase kesembuhan mencapai 88,53%. “Keduanya (provinsi) memiliki persentase kesembuhan lebih tinggi dari rata-rata nasional,” sebut Wiku.
Satgas Penanganan Covid-19 mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah daerah pada kedua provinsi tersebut. Karena sudah berhasil mengendalikan kasus.
Namun ia mengingatkan kembali, jangan sampai pencapaian prestasi itu membuat upaya penanganan menjadi lengah.
“Prestasi itu harus dipertahankan sehingga dapat berkontribusi terhadap penurunan kasus positif secara nasional,” lanjut Wiku.
Disamping itu, bagi 8 provinsi prioritas lainnya, termasuk seluruh provinsi lain yang belum mencatatkan hasil positif, harus melakukan monitoring secara ketat terhadap protokol kesehatan ketat yang dilakukan warganya.
Tegakkan sanksi disiplin yang tegas bagi yang mengabaikan karena dapat berdampak pada kesehatan masyarakat lainnya.
Ia juga meminta Pemda meningkatkan upaya testing, tracing dan treatment agar dapat melakukan deteksi dini dan melacak kontak erat pasien Covid-19.
Pastikan juga pelayanan kesehatan terhadap pasien Covid-19 di fasilitas kesehatan dijalankan sesuai standar sehingga dapat meningkatkan angka kesembuhan sekaligus menekan angka kematian. (wst)