MEDAN (IndependenSi.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai konstruksi Bendungan Lausimeme di Provinsi Sumatera Utara tahun 2018. “Desainnya sudah selesai dan pembangunannya dimulai pada 2018. Saat ini dalam tahap pelelangan. Pihak Kecamatan sudah sosialiasi kepada masyarakat. Diharapkan bisa selesai dalam waktu 4 tahun atau tahun 2021 sudah bisa dilakukan penggenangan,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau ke lokasi yang akan dibangun bendungan di Desa Sibiru-biru, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (26/11/2017).
Menteri Basuki yang didampingi Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Wilayah II Roy Pardede sempat membuat video blog di lokasi tersebut. “Saya dan rekan-rekan BWS Medan sedang berada di calon lokasi Bendungan Lausimeme. Kita lihat hutannya masih bagus sekali,” katanya.
Sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo, Bendungan Lausimeme juga merupakan bagian dari program pembangunan 65 bendungan oleh Kementerian PUPR.
Pembangunan Bendungan Lausimeme akan dilakukan dalam dua paket. Paket pertama dimulai dari persiapan, pembangunan jalan masuk, bendungan utama dan pekerjaan lain-lain. Paket kedua adalah pekerjaan jalan relokasi, bangunan pengelak, bangunan pelimpah, bangunan pengambilan, hidromekanikal dan bagunan fasilitas.
Kehadiran Bendungan Lau Simeme yang memiliki kapasitas tampung sebesar 22 juta meter kubik sangat diharapkan untuk mengendalikan derasnya aliran air di hulu Sungai Percut dan Sungai Deli. Sehingga nantinya akan mengurangi risiko banjir bagi warga Kota Medan dan Deli Serdang.
Selain itu juga bermanfaat untuk suplai air baku kepada PDAM Tirtanadi dengan kapasitas 3.000 liter per detik, sumber irigasi Bandar Sidoras seluas 3.082 hektare dan daerah irigasi Lantasan 185 ha. Manfaat lainnya adalah potensi pembangkit listrik (PLTA minihidro) sebesar 2,2 MW serta sebagai pariwisat.(***)