JAKARTA (Independensi.com) – Selain membangun venue olahraga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga melakukan penataan kawasan untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua. Penataan dilakukan di kawasan pembangunan venue Aquatic dan ISTORA Papua Bangkit di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur dan arena Cricket dan Lapangan Hockey (Indoor dan Outdoor) di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu.
Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo menyampaikan pengelolaan infrastruktur PON Papua yang telah selesai dibangun akan lebih baik apabila melibatkan para pemuda Papua karena merekalah generasi penerus yang akan mewarisi infrastruktur yang sudah dibangun.
“Aset dengan nilai investasi yang sangat mahal harus bisa dimanfaatkan dan dikelola oleh pemuda Papua demi mengukir prestasi olahraga nasional di Timur Indonesia,” kata Wamen Wempi.
Saat ini progres seluruh pekerjaan penataan kawasan telah selesai 100% dan siap mendukung pelaksanaaan PON Papua yang rencananya akan digelar pada 2-15 Oktober 2021. Total biaya penataan sebesar Rp211,7 miliar bersumber dari APBN yang di antaranya digunakan untuk pembangunan jalan penghubung antar venue, area parkir, ruang terbuka hijau, pedestrian, dan lansekap.
Penataan kawasan olahraga Kampung Harapan seluas 28,7 hektare mulai dilaksanakan sejak Januari 2020 dengan kontraktor PT Pembangunan Perumahan Tbk. Di lokasi ini juga dibangun sejumlah fasilitas pendukung seperti lapangan latihan/pemanasan, zona aman stadion, dan area parkir berkapasitas 123 unit bus, 1.059 unit mobil, dan 678 unit kendaraan.
Sementara untuk penataan kawasan Doyo Baru sudah mulai dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Cahaya Bina Karya sejak kontrak per 4 Desember 2019. Sama dengan kawasan olahraga Kampung Harapan, di kawasan Doyo Baru juga dilakukan penataan di antaranya jalan penghubung antar venue, area parkir, ruang terbuka hijau, pedestrian, area aman setiap venue, dan lansekap.
Selain penataan kawasan olahraga, Kementerian PUPR juga sudah menyelesaikan paket pekerjaan pembangunan drainase dan sistem sanitasi. Nilai kontrak pembangunan drainase sebesar Rp 4,8 miliar sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengendalian banjir untuk menghindari terjadinya genangan dan memperpanjang usia layanan jalan penghubung dan arena olahraga. Untuk sistem sanitasi anggarannya Rp6,3 miliar berupa pembangunan toilet permanen dan toilet mobile serta kendaraan tinja. (wst)