Sri Mulyani : Pemerintah Berusaha Keras agar Indonesia Tidak Masuk Jurang Resesi

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Bayang – bayang resesi menghantui Indonesia, pemerintah pun sekuat tenaga melakukan berbagai cara agar Indonesia tidak masuk ke jurang resesi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, saat ini pemerintah tengah berusaha berusaha keras menjaga perekonomian Indonesia tetap baik di tengah resesi yang menghantam negara tetangga dan sejumlah Negara maju akibat dihantam badai Pandemi Covid 19.

Di tengah pandemi virus Corona banyak negara yang sudah masuk jurang resesi mulai dari negara maju hingga berkembang. Negara tetangga Indonesia yang resmi resesi antara lain Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand.

Perekonomian Indonesia pun diprediksi menyusul negara tetangga. Sebab, ada tiga tanda yang menyatakan sejengkal lagi Indonesia resesi. Pertama, ekonomi kuartal III-2020 diprediksi minus. Kedua, pemutusan hubungan kerja di mana-mana. Ketiga, ekonomi Indonesia diprediksi minus 1,1% di 2020.

Meski begitu, Sri Mulyani optimistis perekonomian Indonesia bisa lebih baik lagi di kuartal III-2020. Sebab, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp 695,2 triliun.

“Kalau kita bicara tentang COVID, kita bicara tentang ekonomi mengalami kontraksi itu aspek ekonominya. Kuartal I turun dari yang biasanya 5% jadi 2,97%, kuartal II bahkan kontraksi ke 5,3%. Di negara lain kontraksinya bisa dalam sekali di atas belasan bahkan puluhan persen,” kata Sri Mulyani saat menjadi pembicara kunci di acara Kongres 2 AMSI secara virtual, Sabtu (22/8/2020).

“Kita masih berharap dan mencoba sekuat tenaga kuartal III kita bisa lebih baik dengan melalui berbagai instrumen,” tambahnya.

Pemerintah terus mengguyur anggaran PEN yang mencapai Rp 695,2 triliun. Tujuannya agar pemerintah mampu menahan perekonomian nasional tidak menurun tajam.

Apalagi dampak pandemi Corona terhadap perekonomian terus bergerak sehingga upaya untuk mengatasi dampak tersebut harus terus diformulasikan.

“Jadi, pemerintah dengan Rp 695 triliun itu merupakan suatu apa yang disebut wadah awal, namun isinya kita masih bisa terus melakukan kalibrasi,” jelasnya.

Dia menceritakan, baru-baru ini pemerintah meluncurkan program perlindungan sosial dengan skema yang baru, seperti bantuan produktif untuk UMKM dan akan diluncurkan adalah bantuan Rp 600 ribu untuk pegawai yang bergaji di bawah Rp 5 juta per bulan.

“Ini tujuannya supaya ekonomi nggak berhenti saja karena kalau begitu dia berhenti dan kemudian jatuh, dalam hal ini company-company menjadi bangkrut, suasana atau tantangannya akan menjadi berbeda sama sekali. Jadi ini adalah yang tadi disebutkan dalam situasi struggle for survival yang kita all out menggunakan semua instrumen,” papar Sri Mulyani.