JAKARTA (Independensi.com) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Gubernur Bali Wayan Koster, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono Prawiraatmadja melakukan survey lapangan pematangan rencana kesiapan showcase Konservasi Mangrove KTT G-20 tahun 2022 di Provinsi Bali, Sabtu (13/11/2021). Hal ini merupakan amanat dari Presiden Joko Widodo untuk terus mengupayakan secara masif rehabilitasi dan konservasi mangrove.
Menteri Basuki mengatakan, dalam KTT G20 Indonesia sebagai tuan rumah nanti pada tahun 2022 akan mengambil tema besar yaitu recover together, recover stronger. Untuk itu, dikatakan Menteri Basuki, Bali yang akan menjadi pusat lokasi penyelenggaraan KTT G20 akan dibuat lebih ramah lingkungan melalui kegiatan pembenahan infrastuktur kawasan yang didukung dengan penghijauan yang masif.
Dikatakan Menteri Basuki, Kementerian PUPR akan mendukung pengembangan lokasi Mangrove Research Center yang lebih baik sebagai bentuk komitmen Indonesia untuk mengambil peran besar dalam isu-isu perubahan iklim. Melalui KTT G20, kata Menteri Basuki menyatakan bahwa Indonesia ingin memperlihatkan pada dunia bahwa bisa memimpin misi penyelamatan bumi melalui pengembangan dan penyelamatan mangrove.
“Untuk itu Kementerian PUPR bersama Kementerian LHK menyiapkan lokasinya dengan konsep the bigger the better, kalau ada 10 hektare siap kita kerjakan, kalau ada 100 hektare juga siap kita kembangkan, jadi lebih besar lebih baik, kita tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia memiliki dan dapat mengembangkan mangrove dengan baik”. ungkap Menteri Basuki.
Tidak hanya menyiapkan revitalisasi pengembangan kawasan Mangrove Research Center, Menteri Basuki menyatakan Kementerian PUPR juga menyiapkan lingkungan sekitar jalan sejak dari bandara sampai ke venue. “Agar terlihat Bali benar-benar merawat lingkungan dengan baik. Semua jalan harus lebih hijau dari sekarang. Kalau kita lihat menuju Nusa Dua, perlu penambahan supaya lebih rimbun,” kata Menteri Basuki.
Tidak hanya jalan arteri, Menteri Basuki juga meminta penghijauan di ruas Jalan Tol Bali Mandara. “Hijau ini bisa dengan pohon atau tanaman bunga untuk beautifikasi sehingga lebih terlihat lembut, hal ini nanti akan disiapkan dengan arsitek landscape untuk desainnya,” kata Menteri Basuki.
Menteri Basuki menyatakan, semua desain pekerjaan untuk pembenahan infrastruktur kawasan tersebut akan dituangkan ke dalam desain. “Akhir November 2021 ini harus sudah bisa menyampaikan konsep desainnya ke Presiden. Kita akan mulai bekerja minimal awal bulan Januari 2022,karena semakin cepat semakin baik,” ujarnya.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, Ditjen Bina Marga telah siap untuk melakukan pembenahan ruas jalan sejak dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali International Convention Center-lokasi penanaman Mangrove, hingga Garuda Wisnu Kencana Cultural Park (GWK).
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan, Ditjen Cipta Karya mendapatkan tugas untuk menyiapkan dokumen perencanaan teknis dan pelaksanaan kegiatan Penataan Kawasan Konservasi Hutan Mangrove Tahura Bali dengan rencana lelang dini pada akhir Desember 2021.
Lingkup kegiatan penataan kawasan Mangrove Tahura antara lain yaitu peningkatan kualitas eleveted deck untuk jalur pejalan kaki yang nantinya akan digunakan sebagai jalur kepala Negara anggota G-20, penataan area parkir serta peningkatan aksesibilitas menuju lokasi. Penyelesaian kegiatan ditargetkan pada Juni 2022 dan dilanjutkan dgn penyemaian Mangrove Rintisan yang selesai di September 2022, sehingga pada Oktober 2022 lokasi siap untuk menjadi Show Case Mangrove mendukung penyelenggaraan G-20. (wst)