Kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Jakarta, diikuti oleh 252 millennials dan dihadiri oleh Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga, Direktur Utama SIG, Donny Arsal dan Direktur SDM dan Umum SIG, Agung Wiharto.
Menurut Direktur Utama SIG, Donny Arsal, SIG berkomitmen mendukung pengembangan para generasi muda agar dapat memiliki kapabilitas yang mumpuni.
“Saat ini komposisi karyawan SIG Group, adalah sebesar 48 persen dari 9.120 karyawan adalah milenial, 43 persen. Diantaranya berada di level (band) 1, 2 dan 3, sebesar 23 persen bagian top talen,” ujarnya, Kamis (2/6).
Menurutnya, pengembangan itu dilakukan melalui peningkatan kompetensi dan pengalaman manajerial, sejalan dengan program Kementerian BUMN untuk memberikan peluang dan panggung kepada milenial di SIG Group.
“Perusahaan akan memberikaan kesempatan bagi karyawan untuk melanjutkan pendidikan formal, dari yang semula diploma 3 melanjutkan ke pendidikan strata 1 lalu yang strata 1 ke jenjang strata 2,” ujarnya.
“Tantangan industri building material saat ini semakin ketat, hal ini mendorong semua untuk berpikir kreatif dan inovatif, bagaimana mencari dan mengoptimalkan peluang serta mengubah tantangan menjadi kesempatan agar perusahaan dapat terus eksis dan berkembang,” tuturnya.
“Kita semua menghadapi revolusi industri 4.0, era digitalisasi dimana perkembangan teknologi, informasi dapat mempermudah dan mendukung implementasi strategi serta capaian kinerja perusahaan jika disikapi dengan baik.
Adanya tantangan tersebut menjadikan peran penting bagi para milenial SIG Group, yang diharapkan mampu memberikan warna baru berupa ide serta pemikiran fresh nya, sehingga perusahaan dapat terus beradaptasi dan berkembang,” papar Donny Arsal.
Sementara, Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya M. Sinulingga mendukung langkah SIG untuk memberi kesempatan karyawannya untuk menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi lagi.
“Dunia kini telah berubah, Covid-19 telah merubah situasi, lingkungan, SDM, serta cara kerja turut berubah. Milenial harus memiliki growth mindset, individu yang percaya bahwa bakat dapat terus berkembang, agar adaptif dalam menghadapi distrupsi yang terjadi,” ungkapnya.
“Saat ini banyak orang pintar di Indonesia lulusan pendidikan dari luar negeri, artinya persaingan semakin banyak. Maka transformasi harus dilakukan seperti yang dilakukan Kementerian BUMN dengan menjadikan direktur perusahaan BUMN dari milenial, karena track karirnya lebih cepat. Bahkan, setelah menduduki jawabatan direktur, milenial tersebut dapat menjadikan lingkungan perusahaan mengasyikkan,” pungkasnya.
Selain kegiatan gathering Millennials, SIG Group juga membagikan 100 paket sembako kepada masyarakat sekitar Pabrik Gresik, Jawa Timur. Satu paket sembako berisi beras 5 kg, gula 1 kg, minyak goreng 2 kg dan mi instan 5 bungkus. (Mor)