Pj Wali Kota Bekasi R Gani Muhamad bersama para guru dan siswa saat mengikuti workshop terkait pencegahan kekerasan di sekolah. (humas)

Workshop Penguatan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Sekokah Bekasi

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Guna melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan pada satuan pendidikan di Kota Bekasi, Jawa Barat,  bertempat di Aula Sekolab Teratai Putih Global School Kecamatan Mustika Jaya, Dinas Pendidikan setempat  menggelar workshop, kemarin.

Workshop bertema “Menuju Zero Kekerasan pada Anak”,  bertujuan untuk memaksimalkan fungsi pengawasan di sekolah terhadap segala hal yang mengarah kepada kekerasan terhadap anak, serta bagaimana menerapkan cara yang solutif dalam mencegah dan menangani tindak kekerasan di sekolah.

Peserta  workshop adalah Pengawas Sekolah dari ringkat SD-SMP-SMA-SMK sederajat dari seluruh wilayah di Kota Bekasi. Total peserta  sekitar 600 orang.

Pada acara tersebut, Pj. Wali Kota Bekasi Gani Muhamad menegaskan bahwa, kita semua musti berperan dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang bebas dari segala bentuk kekerasan.

“Mari bersama menguatkan sinergi dan kolaborasi untuk terus bergerak serentak mewujudkan gerakan anti kekerasan terhadap anak, dengan meningkatkan langkah-langkah pencegahan serta perlindungan bagi mereka di sekolah, sehingga mereka dapat menimba ilmu dengan perasaan aman dan nyaman,” katanya.

Gani menekankan  unsur pendidik dan tenaga kependidikan memiliki peran penting  menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif dengan menjadi agen perubahan untuk memerangi kekerasan di sekolah.

“Civitas akademika, memiliki tanggung jawab moral untuk melibatkan diri dalam upaya anti-kekerasan termasuk anti-perundungan (bullying). Karena kekerasan dan bullying tidak hanya merugikan korbannya, tetapi juga merusak iklim belajar mengajar,” tegas Dani.

Menurutnya,  setiap individu dapat memiliki dampak besar dalam membentuk budaya sekolah yang aman dan inklusif, serta dapat mendukung pertumbuhan positif setiap siswa dan sistim pendidikan.

Diharapkan, melalui workshop  para peserta dapat menjadi model di sekolah masing-masing terkait pencegahan kekerasan dalam sekolah. (jonder sihotang)