Kepala BPJS Ketenagakerjaan Gresik, Bunyamin Najmi menyampaikan dari total itu. Jumlah peserta yang aktif, adalah pekerja penerima upah sebanyak 167.129 orang atau 52 persen.
Sedangkan, pekerja bukan penerima Upah (BPU) sebanyak 20.348 atau 10,6 persen. Sementara, peserta jaminan keselamatan untuk Jasa Konstruksi (Jakon) berjumlah 105.381 orang.
“Jadi total peserta aktif program BPJS Ketenagakerjaan, berjumlah 292.858 pekerja. Sehingga jika diakumulasi keseluruhan sekitar 52,5 persen, namun ada 264.717 pekerja yang belum masuk sebagai peserta,” ujarnya, Sabtu (23/11).
Premi tahun ini lanjut Bunyamin, telah terealisasi sekitar 92 persen di periode 1 Januari hingga 20 November 2024 besarannya mencapai Rp 860 miliar. Serta, ada 21.342 klaim pada seluruh program.
“Untuk pembayaran klaim all program, total sekitar Rp 282.142 .334290 atau hampir Rp 3 miliar yang klaimnya didominasi program jaminan hari tua (JHT) dengan jumlah pengajuannya sebanyak 15.656, dengan nilai klaim mencapai Rp 228.705.250.320.
Serta klaim jaminan kecelakaan kerja (JKK) sebanyak 3.642 kasus dengan nilai Rp 25.817.214.940. Kemudian program jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) dengan 884 kasus yang besaran klaimnya mencapai Rp1.422.125.530,” paparnya.
Selain itu, sambung Bunyamin klaim dari program jaminan pensiun (JP) dengan 726 kasus dengan nilai Rp 8.474.743.500 dan jaminan kematian (JKM) dengan jumlah kasus 434 yang besarannya mencapai Rp 17.722.000.000.
“Agar seluruh pekerja terlindungi atau tercover program BPJS Ketenagakerjaan, kami akan terus meningkatkan cakupan kepesertaan di Kabupaten Gresik,” tandasnya. (Mor)