foto istimewa

Kementerian PUPR Targetkan Tol Jakarta – Surabaya Dapat Melayani Arus Mudik 2018

Loading

BATANG (IndependensI.com) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus berupaya meningkatkan pelayanan jalan baik pada jalan arteri nasional maupun jalan tol kepada masyarakat termasuk menghadapi arus mudik lebaran. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan Jalan Tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Surabaya bisa digunakan untuk mudik Lebaran tahun 2018, dengan sebagian ruas sudah operasional dan sebagian dapat dilewati dengan status fungsional.

“Kalau akhir 2018, Tol dari Jakarta sampai Surabaya sudah operasional. Tetapi untuk mudik, beberapa ruas tol masih fungsional, namun bukan darurat. Untuk pembebasan lahan, hampir seluruhnya sudah di atas 90 persen. Tantangannya hanya percepatan pekerjaan, dengan tetap disiplin menjaga SOP (Standar Operasi Prosedur) dan kualitas pekerjaan,” kata Menteri Basuki usai meninjau Jalan Tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang, Rabu (7/3/2018). Sehari sebelumnya, Menteri Basuki melakukan perjalanan dari arah Solo menyusuri ruas Tol Salatiga-Kartasura dan berhenti di lokasi pembangunan Jembatan Kenteng.

Menteri Basuki menambahkan kondisi Jalan Tol yang fungsional akan lebih baik dari tahun lalu yang masih dalam kondisi darurat. “Kita ingat tahun lalu dalam kondisi darurat dengan jalan berdebu, sebagian lean concrete dan sebagian masih perkerasan. Tahun ini InsyaAllah sudah dibeton (rigid) dan untuk lapisan tanah yang lunak atau fleksibel kita lapis dengan aspal,” ujarnya.

Menurut Menteri Basuki, terdapat dua titik kritis tersambungnya Tol Trans Jawa hingga ke Surabaya untuk mudik 2018, yakni pada lokasi pembangunan Jembatan Kali Kuto sepanjang 160 meter yang berada di ruas Tol Batang-Semarang dan Jembatan Kenteng sepanjang 496 meter di ruas Tol Semarang-Solo.

“Untuk ruas Tol Batang-Semarang titik kritisnya ada di Jembatan Kali Kuto. Akhir Maret 2018, pekerjaan konstruksi di bagian bawah jembatan akan selesai. Kemudian baru kita pasang girder dan pelat baja untuk jembatan, mudah-mudahan bulan Mei 2018 sudah bisa terpasang dan sebelum mudik sudah bisa dilewati,” kata Menteri Basuki.

Dengan selesainya Jembatan Kali Kuto diharapkan pemudik dapat melalui ruas ini hingga keluar di exit Krapyak, Semarang Barat yang menjadi akhir dari ruas Batang-Semarang. Tahun lalu ruas tol ini difungsikan secara darurat hingga Gringsing, Kabupaten Kendal.

Penggunaan Teknologi Vacuum di Tol Pemalang-Batang

Tol lainnya yang akan beroperasi yakni dari Pejagan hingga Gandulan, Pemalang sepanjang 5,5 km akan beroperasi pada bulan Mei 2018. Ruas Pejagan-Pemalang sepanjang 37,4 Km, pengusahaannya oleh PT. Pejagan Pemalang Toll Road, dengan nilai investasi Rp 7,26 Triliun. Untuk seksi 1 dan 2 telah dioperasikan hingga Brebes Timur. Sementara seksi 3 dan 4, progresnya saat ini secara keseluruhan sudah 92,45 persen.

Untuk Tol Pemalang – Batang sepanjang 39 km, saat ini progres konstruksinya mencapai 58 persen dan ditargetkan rampung akhir 2018. Pengusahaan tol ini dilakukan oleh PT. Pemalang Batang Tol Road yang sahamnya dimiliki oleh PT. Waskita Toll Road dan PT. Sumber Mitra Jaya dengan nilai investasi sebesar Rp 7,49 triliun.

Pembangunannya membutuhkan teknik konstruksi khusus karena keberadaan tanah lunak yang tebal (soft soil) dengan kandungan air tinggi. Untuk itu diputuskan konstruksi sepanjang 4,6 km menggunakan teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM). Sementara lokasi lainnya menggunakan teknik Preloading.

“Meski membutuhkan waktu lebih lama, tetapi insyaAllah akan digunakan untuk mudik secara fungsional bukan darurat. Semua badan jalan sudah jadi dan lebih aman dilalui, meskipun belum beroperasi,”ujar Menteri Basuki.

Selanjutnya untuk ruas Tol Batang-Semarang sepanjang 74,20 km saat ini progresnya sudah mencapai 67,87 persen dan ditargetkan rampung akhir 2018. Hak konsesi tol ini dipegang oleh PT. Jasamarga Semarang Batang yang dimiliki sahamnya oleh PT. Jasamarga (Persero) Tbk. dan PT. Waskita Toll Road dengan nilai investasi sekitar Rp 11 triliun.

Turut hadir dalam peninjauan tersebut, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Kepala Balitbang Danis H. Sumadilaga, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Hery Trisaputra Zuna, Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (Persero) Desi Arryani, Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan, dan Fasilitasi Jalan Daerah, Ditjen Bina Marga Sugiyartanto, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) VIII Herry Marzuki,  dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (*)