BEKASI (IndependensI.com)- Guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi, pada tahun 2020 akan melalukan peningkatan kinerja menuju angaran tepat guna. Hal itu sesuai business plan atau perencanaan bisnis 2018-2023.
Perencanaan itu dituangkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Jadi, jika tahun 2019, RKAP bertemakan “ Anggaran Berkomitmen”, maka tahun 2020, program kerja bertemakan “Meningkatkan Kinerja Menuju Anggaran Tepat Guna”.
Demikian dijelaskan Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Usep Rahman Salim, kemarin terkait tema anggaran tahun 2020.
Adapaun dasar hukum yang dilakukan adalah Undang-Undang 23 tahun 2014, Peraturan Pemerintah nomor 54 tahun 2017, Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 118 tahun 2018, dan Surat Tugas nomor 123 untuk Direksi dan Tim.
Pada rencana kerja 2020 tambahnya mencakup tiga devisi, yakni Teknik, Administrasi dan Keuangan. Penambahan sambungan langganan (SL) tahun 2020, ditargerkan 22.000 SL di Kabupaten Bekasi. Sendang di wilayah Kota Bekasi sekitar 2.500 SL.
Untuk penambahan kerjasama dengan pihak ketiga (badan usaha swasta) ditargerkan 10.000 SL dan mudah-mudahan dapat terlayani.
Tahun 2020 target pendapatan, akan ada kenaikan kurang lebih 16,55 persen dari tahun 2019. Kemudian, biaya opersaional jelas juga meningkat, ujarnya.
Untuk teknis operasional selain sambungan langganan, juga ditargetkan ada peningkatan pemakaian air rata-rata 19,8 M3 dari sebelumnya 19 M3, karena dilihat dari kebutuhan dan kemampuan kapasitas produksi.
Termasuk tingkat kebocoran yang selalu menjadi polemik di semua PDAM di Indonesia ini, maka, utuk PDAM Tirta Bhagasasi kita tergetkan angka kebocoran turun dari tahun lalu dari 27 persen menjadi 26 persen. Turun satu persen.
“Ini yang menjadikan pokok utama dalam anggaran 2020. Dan mudah-mudahan yang sekarang ini sudah terlayani 20 kecamatan dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi. Jadi tahun 2020, ada dua kecamatan lagi yang akan dilayani, walaupun belum secara sepenuhnya melayani masyarakat. Jadi tahun 2020, cakupan layanan di Kabupaten Bekasi menjadi 22 kecamatan”, katanya.
Acuannya adalah business plan dan mudah-mudahan di tahun 2023 seperti ditargetkan, cakupan palayanan air bersih di Kota dan Kabupaten Bekasi 60 sampai 70 persen dari jumlah penduduk.
Dalam program tahun 2020, untuk kapasitas produksi, karena sekarang sisa dari produksi yang ada masih ada kurang lebih 700 liter perdetik yang belum termanfaatkan, maka adapun untuk tambahan produksi tahun 2020, ada di tiga wilayah yang akan dilakukan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA).
Ketiganya di Cabang Lemahbang (Tanah Merah) 200 liter perdetik. Kemudian di Kantor Cabang Pembantu Sukatani dalam rangka peningkatan upgrade dan pembangunan kurang lebih 150 liter per detik. Lalu di Cabang Tambun ada peningkatan kapasitas dari 100 menjadi 200 liter perdetik. Ditambah di Cabang Tarumajaya 200 liter perdetik. (jonder sihotang)