Kementerian PUPR Manfaatkan Potensi Air Luar Biasa di Papua , Mendukung Ketahanan Pangan

Loading

JAYAPURA(IndependensI.com)–Indonesia memiliki potensi sumber daya air (SDA) yang sangat besar yakni mencapai 3,9 triliun m3/tahun dengan potensi pembangkit listrik tenaga air sebesar 75.000 MegaWatt (MW) yang hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal. Dari jumlah potensi tersebut, salah satu Provinsi yang memiliki potensi sumber daya air terbesar adalah Provinsi Papua.

“Papua ini potensi airnya paling besar dari seluruh wilayah Indonesia karena curah hujannya paling tinggi. Pengelolaanya harus tepat waktu dan tempatnya. Melihat kondisi jumlah penduduknya yang saat ini masih sedikit, kami prioritaskan pengelolaan SDA di Papua untuk pembangunan jaringan irigasi kecil mendukung pertanian. Ke depannya seiring pertumbuhan penduduk akan ditingkatan pembangunan infrastruktur SDA berskala besar,” ujar Menteri Basuki usai membuka Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XXXIV Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia  (HATHI) di Jayapura, Provinsi Papua, Jumat malam (8/9/2017).

Dalam sambutannya Menteri Basuki mengatakan bahwa sektor pangan, air dan energi akan menjadi panglima pembangunan nasional ke depan, sekaligus ujung tombak persaingan antar negara. “Ketiga bidang tersebut  menjadi tanggung jawab yang digeluti seluruh anggota HATHI untuk dapat dikelola dengan baik dan berkelanjutan,” katanya.

Diungkapkan Menteri Basuki, Kementerian PUPR saat ini merehabilitasi daerah irigasi termasuk pembangunan Bendungan Baliem yang memiliki daya tampung 200 juta m3 memiliki potensi sebagai pembangkit listrik sebesar 50 MW. Pembangunan bendungan ini diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp 4,7 triliun. Bendungan lainnya yang sedang disiapkan adalah Bendungan Digoel dengan kapasitas tampung 230 juta m3.

Bendungan Baliem di Papua juga menjadi salah satu yang desain dan studinya serta pendanaan bekerjasama dengan Pemerintah Korea Selatan. Adapun proses pembangunan bendungan ini diperkirakan dapat selesai maksimal paling lama empat tahun.

Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Rektor Universitas Cendrawasih Apolo Safanpo, Dirjen Sumberdaya Air selaku Ketua HATHI Imam Santoso, Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Danis H. Sumadilaga, Kepala Pusat Bendungan Ditjen SDA Kementerian PUPR Ni Made Sumiarsih, Direktur Operasi & Pemeliharaan SDA Agung Djuhartono, Direktur Sungai dan Pantai Hari Suprayogi, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Happy Mulia, dan Kepala Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri Widiarto.