BEKASI (Independensi.com)- Keterbatasan air baku, menjadi kendala utama buat PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi dan PDAM Tirta Patriot. Kedua PDAM itu, hanya mengandalkan air dari Sungai Tarum Barat atau Kalimalang. Tapi, debit airnya dibatasi oleh Perum Jasa Tirta (PJT) II sebagai pengelola Kalimalang.
Dirut PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim mengatakan, jika melihat kebutuhan masyarakat Kota dan Kabupaten Bekasi, sebenarnya semua air Kalimalang masih kurang untuk masyarakat Bekasi. Tapi, air Kalimalang juga untuk kebutuhan masyarakat Jakarta. Belum lagi untuk mengairi persawahan.
Sementara beberapa sungai yang ada di Bekasi, tidak bisa lagi diharapkan sebagai penyedia air baku PDAM karena sudah tercemar limbah. Kali Bekasi yang debit airnya banyak, sudah tercemar limbah sehingga tidak dapat digunakan setiap saat, katanya.
Keluhan serupa juga diungkapkan Pjs Dirut PDAM Tirta Patriot, Cecep Ahmadi. Disebutkan, pihaknya hanya memperoleh jatah satu meter kubik per detik air baku dari Kalimalang. Sedangkan volume terbanyak masih dipasok Kali Bekasi mencapai 5,8 meter kubik per detik, katanya Rabu (4/10/2017).
Padahal, air Kali Bekasi sering tercemar limbah dan tidak dapat diolah menjadi air bersih. Kebutuhan ideal air baku dari Kalimalang minimal tiga meter kubik per detik untuk memenuhi distribusi air bersih bagi pelanggan PDAM Tirta Patriot.
Disebutkan, Pemprov DKI selama ini mengolah sumber air bakunya dari Kalimalang sebanyak 21 meter kubik per detik. Tingginya pemanfaatan air Kalimalang oleh DKI, membuat pihaknya mengandalkan air Kali Bekasi sebagai bahan baku produksi air bagi pelanggan.
Terkait pencemaraan Kali Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi mencatat, sedikitnya tiga dari 20 perusahaan di sepanjang bantaran Kali Bekasi terbukti mengalami permasalahan pada Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL), bahkan satu di
antaranya ditutup karena terbukti mencemari Kali Bekasi.
Pencemaran Kali Bekasi ditengarai sudah sejak Kabupaten Bogor melakui Kali Cikeas dan Cilengsi yang menyatu di Kali Bekasi. Dan sampai saat ini, pencemaran di Kali Bekasi belum dapat diatasi. (jonder sihotang)