Suasana pembukaan Gala Desa di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (15/10). (Istimewa)

Dispora Sigi Giatkan Persatuan Warga

Loading

SIGI (IndependensI.com) – Ajang Gala Desa 2017 secara resmi telah dibuka di Kabupaten Sigi pada Minggu (15/10). Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sigi, Andi Ilham menaruh banyak harapan terhadap salah satu program unggulan Kemenpora tersebut. Lebih dari mengejar prestasi atau menggali potensi olahraga masyarakat, namun juga diharapkan bisa menjadi sarana mempererat silaturahmi masyarakat di wilayah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Pada masa-masa sebelumnya, di wilayah Sigi acapkali terjadi bentrokan antar warga atau tawuran antara satu desa dengan desa lainnya. “Tengok di berita-berita, dulu di sini sering pecah baku hantam antar desa, bahkan lebih dari itu,” ungkap Andi Ilham seusai pembukaan Gala Desa 2017 di Sigi. Akan tetapi, masalah tersebut dalam beberapa tahun belakangan sudah berkurang. Dan, Andi Ilham pun berharap lewat ajang olahraga Gala Desa, warga antar desa di Sigi bisa lebih rukun dan saling mengenal. “Selain itu, Gala Desa nantinya bisa juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antara pemuda dan antar desa di Kabupaten Sigi,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Olahraga Dispora Sigi, H Rauf menambahkan, Gala Desa ini layaknya kegiatan ‘sekali dayung, dua pulau terlampaui’. “Maksudnya, selain menyehatkan dan mencegah hal negatif, program ini juga merupakan wadah untuk lebih mempererat hubungan antar masyarakat,” jelasnya. Menurutnya, hal yang terpenting adalah terjaganya kerukunan dan terbangunnya silaturahmi yang baik antar desa atau antar warga. “Semoga (Gala Desa) ini bisa tetap menyatukan kita semua,” harapnya.

Ditempat terpisah, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Dr. Raden Isnanta MPd yang menggawangi program ini mengatakan, program yang digulirkan di 34 Provinsi, 136 Kabupaten/Kota dan 816 Desa/Kelurahan ini menyentuh langsung kepada masyarakat. Ia juga menuturkan jika ide munculnya program ini bermula dari filosofi Presiden Joko Widodo dengan menjadikan bersepeda sebagai olahraga yang sehat. Lantas Presiden pulalah yang mengarahkan agar pemerintah dalam hal ini Kemenpora berbuat sesuatu yang langsung mengena ke masyarakat. .

“Program Gala Desa ini memang tidak mutlak untuk mengejar prestasi. Tapi ada dua tujuan yang ingin dicapai. Pertama pada kelompok pelajar untuk pembibitan, kedua kelompok umum untuk pemassalan,” kata Raden Isnanta.. Dikatakan pula, cabor yang mengemban misi pembinaan adalah atletik, bulutangkis, dan tenis meja. Namun ada juga yang bisa masuk keduanya, untuk pembibitan dan umum. Khusus untuk sepakbola memang diperuntukkan bagi umum. Pasalnya, di Kemenpora sudah ada program sepakbola kelompok umur.

“Jadi pemilihan cabor itu juga punya pertimbangan tersendiri. Sepak Takraw misalnya, tidak semua ada penggemarnya di Tanah Air. Yang banyak di Sumatera di beberapa di Kalimantan dan Sulawesi. Nah, untuk cabang olahraga seperti ini kita perlu pemassalan mengingat sepak takraw ini dikenal sebagai olahraganya orang Melayu. Jadi seperti pengenalan budaya bangsa,” pungkasnya.