Ilustrasi. (Dok/Ist)

BPJT Maksimalkan “E-Toll” Dalam Sepekan

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan, penggunaan uang elektronik untuk membayar jasa tol sudah mencapai 88 persen dari total transaksi per data 20 Oktober 2017. Seperti diketahui, pemerintah, BPJT dan Bank Indonesia akan menerapkan 100 persen elektronifikasi pembayaran jalan tol (e-toll) pada 31 Oktober 2017 di seluruh ruas tol Indonesia.

“Kami akan mengoptimalkan dalam waktu sisa sepekan ini hingga 31 Oktober 2017 untuk mencapai 100 persen,” kata Kepala BPJT Herry Tz seperti dikutip dari Antara, Senin (23/10). Seluruh tahapan demi penerapan penuh akhir Oktober 2017, kata Herry, sudah dilakukan sejak Mei 2017.

Tahapan-tahapan itu, antara lain, penerapan transaksi nontunai di tol dengan dukungan integrasi beragam aplikasi uang elektronik (UE) dalam satu mesin pembaca (SAM multiapplet), masuknya lebih banyak penerbit uang elektronik yang melayani tol (multyissuer), dan kampanye yang masif pada 35 ruas tol. Beberapa ruas tol bahkan sudah menerapkan 100 persen pembayaran secara elektronik, seperti ruas tol Bogor Ringroad, Jakarta Outer RingRoad W1, Surabaya-Gresik, dan Bali Mandara.

Secara nasional, saat ini 70 persen dari total gardu tol sudah tidak menerima pembayaran tunai, sedangkan 30 persen gardu menerapkan mesin hibrid, yakni multifungsi untuk pembayaran tunai dan nontunai. Saat ini, ada lima bank penerbit uang elektronik yang dapat digunakan di tol, yakni PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk., PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk., PT Bank Mandiri Persero Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk., dan satu bank swasta PT Bank Central Asia Tbk.

“Pada bulan Desember 2017, tiga bank lainnya akan turut bergabung dalam elektronifikasi pembayaran tol, yakni PT Bank Mega Tbk., PT Bank Nobu, dan PT Bank DKI,” kata Direktur Departemen Pengawasan dan Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Pungky Purnomo Wibowo dalam kesempatan yang sama. Pungky juga mengatakan bahwa akan ada kemudahan untuk mendapatkan uang elektronik, baik di gerai ritel modern maupun tradisional.

Untuk menghindari kemacetan di gerbang tol, kata Pungky, pengisian saldo (top up) uang elektronik sebaiknya di tempat peristirahatan, gerai mini swalayan, dan ATM atau menggunakan e-Banking.