BEKASI (IndependensI.com) – Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim, minta kepada pengurus Koperasi Tirta Wibawa Mukti, dapat membangun kembali kepercayaan para anggotanya.
Jika kepercayaan anggota sudah kembali, maka ia yakin akan dapat meningkatkan kesekahteraan anggota itu sendiri. Kemudian, pengurus harus dapat membangun kor bisnis lainnya selain simpan pinjam.
Jumlah anggota yang 700 orang, adalah suatu modal besar dalam memperbesar kegiatan kopererasi. Selain kegiatan bisnis yang ada sekarang, harus dikemangkan ke bisnis lainnya.
Penegasan itu diungkapkan Usep saat melantik Tubagus Taufik Supriyadi sebagai Ketua Koperasi Karyawan Tirta Mukti dan Masin Saprudin sebagai Ketua Dewan Pengawas Kopkar Tirta Mukti, kemarin. Kedua pejabat terpilih diharapkan mampu amanah menjalani tugas yang diembannya selama periode 2017-2020.
Usep yang juga berperan sebagai Pembina Kopkar Tirta Mukti, pelantikan juga disaksikan Direktur Umum Ulan Ruslan dan dihadiri jajaran kepala bagian serta kepala cabang PDAM
Ia berpesan agar pimpinan Kopkar Tirta Mukti yang baru bisa mengelola dengan baik potensi modal yang terkumpul dari iuran pokok, iuran wajib, dan simpanan sukarela anggota.
Satu jenis simpanan saja jika dikumpul dalam tiga tahun periode kepemimpinan, bisa terkumpul dana miliaran rupiah. Itu dari anggota yang saat ini berkisar 700 karyawan.
“Potensi itu harus bisa dikelola dengan baik agar menghasilkan sesuatu yang bisa menyejahterakan anggota. Kalau saja setiap anggota membuat simpanan wajib Rp 100
000 per bulan, maka setidaknya Rp 70 juta sudah masuk satu bulan,” katanya.
Usep juga minta Kepala PDAM Cabang Rawalumbu, Eman dapat menyimpan uangnya di koperasi.
“Kalau saja pak Eman nyimpan uangnya di koperasi ini Rp 5 miliar, ini akan menambah modal. Saya juga dapat menamnah simpanan sukarela, maka kopesi akan maju. Tapi pengurus harus dapat membangun kepercayaan para anggota,” Usep menambahkan.
Usep juga berpesan kepada karyawan yang lain untuk menghapuskan friksi yang kemungkinan muncul selama proses pemilihan ketua koperasi. Jangan lagi ada kubu-kubuan, tegas Usep. (jonder sihotang)