Kasum TNI : Rakyat Indonesia Harus Tetap Pertahankan Karakter Bangsa

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Rakyat Indonesia harus tetap mempertahankan karakter sebagai kemudi yang akan menentukan arah dan bahtera kehidupan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam mempertahankan karakter bangsa itu tentu saja perlu penguatan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa di berbagai kehidupan.

Hal tersebut dikatakan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. saat menjadi Narasumber pada acara Forum Komunikasi dan Koordinasi Nasional Organisasi Kemasyarakatan Kementerian Dalam Negeri, bertempat di Aula Hotel Redtop  Jakarta, Kamis (30/11/2017).

Didit Herdiawan menyampaikan bahwa penguatan karakter dalam bentuk nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa tentunya tidak meninggalkan keaslian Indonesia yaitu kearifan lokal, toleransi beragama dan gotong royong yang merupakan bagian dari budaya masyakarat Indonesia.

“Seluruh anak bangsa harus selalu bertindak yang terbaik, berani, tulus dan ikhlas dengan menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran dan keadilan, untuk mampu menjadi teladan dalam penguatan terhadap jati diri bangsa Indonesia,” kata Kasum TNI.

Kasum TNI mengatakan bahwa Indonesia adalah negara besar dan maju yang terdiri dari berbagai suku, adat, ras dan agama yang tidak lepas dari potensi ancaman baik dalam negeri maupun luar negeri, namun tetap bertahan dan bersatu dalam bingkai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Menurut Kasum TNI, disadari atau tidak bahwa ancaman nyata bangsa Indonesia saat ini adalah menghadapi perang tanpa senjata yang sering disebut Proxy War, dimana salah satu negara menggunakan pihak ketiga atau kelompok lain untuk menghancurkan negara sasaran dari berbagai aspek kehidupan ideologi, sosial, budaya, ekonomi dan politik. “Kegiatan proxy ini tidak menggunakan kekuatan senjata seperti perang konvensional, justru menyerang sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, inilah yang tidak kita sadari,” ujarnya.

Lebih lanjut  Didit Herdiawan mengatakan bahwa generasi masa kini dan yang akan datang bertanggung jawab dan berperan besar untuk menjadi benteng bangsa dengan merapatkan barisan melalui penanaman karakter bangsa. “Rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang dilandasi jiwa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi serta didasari agama yang kuat menjadi eksistensi bangsa dalam melawan Proxy War,” imbuhnya.

Kasum TNI juga mengatakan bahwa Proxy War merupakan produk dari kompetisi global di era globalisasi saat ini dimana bukan negara besar yang mengalahkan negara kecil tetapi negara yang bergerak cepat mengalahkan negara yang bergerak lambat. Jadi dalam menghadapi kompetisi global kita harus bergerak cepat, bahu-membahu seluruh elemen masyarakat, tingkatkan persaudaraan yang kokoh dalam melahirkan kader-kader penerus bangsa yang memiliki jiwa pejuang yang solid, kuat dan militan.

Mengakhiri pengarahannya Kasum TNI ini mengatakan bahwa keberagaman bangsa dalam bingkai ke-Bhinneka-an, seluruh rakyat Indonesia harus dapat mengeksploitasinya menjadi kekuatan yang saling melengkapi serta menyadari pentingnya Pancasila sebagai pedoman dan pemersatu. “Mari kita semua mendukung upaya agar Pancasila tetap menjadi satu-satunya ideologi negara yang menjadi sumber dari segala sumber hukum di negara kita,” katanya. (kbn)