Kegiatan survei kepuasan pelanggan di 13 bandar udara yang dikelola PT Angkasa Pura I diawali atau dibuka di Bandara Ahmad Yani Semarang pada Selasa (23/1/2018) yang dihadiri oleh Sekretaris Jenderal INACA Tengku Burhanuddin (kedua dari kanan).

Angkasa Pura I Survei Kepuasan Pelanggan di 13 Bandara

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – PT Angkasa Pura I (Persero) membuat kegiatan survei kepuasan pelanggan jasa bandara pada tahun 2018 di 13 bandara yang dikelola Angkasa Pura I. Kegiatan survei tersebut bekerja sama dengan The Indonesian National Air Carriers Association (INACA). “Survei ini merupakan upaya Angkasa Pura I dalam mengutamakan kepuasan pelanggan melalui peningkatan pelayanan,” kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi dalam rilisnya yang dikirim ke redaksi IndependensI.com di Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Menurut Israwadi, pembukaan rangkaian kegiatan survei kepuasan pelanggan ini dilakukan di Bandara Ahmad Yani Semarang pada Selasa (23/1/2018) yang dihadiri oleh Sekretaris Jenderal INACA Tengku Burhanuddin. Rangkaian kegiatan survei yang bertujuan untuk mengukur indeks kepuasan pelanggan atau customer satisfaction index (CSI) di bandara-bandara Angkasa Pura I ini berlangsung sejak Januari hingga April 2018.

“Sebagai perusahaan yang memberikan pelayanan publik, kepuasan pelanggan merupakan faktor paling penting sekaligus tujuan utama dari seluruh kegiatan perusahaan. Pengukuran indeks kepuasan pelanggan atau customer satisfaction index di 13 bandara Angkasa Pura I bertujuan untuk mendorong peningkatan pelayanan terhadap pengguna jasa bandara melalui berbagai inovasi layanan,” kata Israwadi.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal INACA Tengku Burhanuddin mengatakan, “Survei ini merupakan upaya berkelanjutan untuk melakukan perbaikan layanan dengan mendengar suara pengguna jasa bandara. Jadi hal ini merupakan suatu hal yang baik sekali. Survei kepuasan pelanggan yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir berdampak pada adanya peningkatan pelayanan yang ditindaklanjuti oleh Angkasa Pura I”.

Tengku Burhanuddin memberi contoh bahwa pembangunan terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang yang dilakukan untuk mengakomodir saran-saran yang didapat dari survei sebelumnya. “Diharapkan dengan adanya terminal baru nanti, pelayanan menjadi lebih baik lagi dan menjawab kebutuhan para pelanggan jasa Bandara Ahmad Yani Semarang dan dapat meningkatkan citra Provinsi Jawa Tengah,” kata Tengku Burhanuddin.

Terkait inovasi yang tengah dan sudah dilakukan Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara Ahmad Yani Semarang, General Manager Bandara Ahmad Yani Semarang Maryanto mengatakan bahwa selain pembangunan terminal baru yang masih berlangsung, juga telah dilakukan berbagai inovasi pelayanan baik di sisi udara maupun sisi darat.

PT Angkasa Pura I (Persero) menyediakan PC sebagai perangkat penilaian layanan toilet di bandara-bandara yang dikelolanya.

Tahun 2017 lalu, kata Maryanto, Bandara Ahmad Yani hanya mencapai nilai CSI sebesar 4,17, masih di bawah target yang ditetapkan sebelumnya yaitu 4,18. Namun kami telah melakukan beberapa pembenahan yaitu penambahan 2 pintu gerbang tol untuk akses keluar menjadi total 4 pintu, penambahan luasan parkir, penambahan petugas di area pick-up zone dan drop zone, pelaksanaan overlay runway, peningkatan kecepatan wifi terminal bandara menjadi 20 Mbps, thematic event, game, live music, photo booth, reading room.

Selain itu, lanjut Maryanto, pihaknya juga melakukan pembagian souvenir pada momen tertentu. Kemudian, melakukan pemasangan PC tablet di toilet bagi pelanggan untuk melakukan penilaian terhadap kenyamanan toilet. “Kami berharap dengan berbagai pembenahan dan inovasi layanan yang sudah dilakukan, hasil survei kepuasan pelanggan dapat memuaskan,” terang Maryanto.

Survei di 13 Bandara

Pada 2018 ini, kata Corporate Secretary PI Angkasa Pura I Israwadi, survei dilakukan mulai dari 23 Januari hingga 8 April 2018 di 13 bandara, yaitu Bandara Adisutjipto Yogyakarta dan Bandara Ahmad Yani Semarang pada 23-25 Januari 2018, Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Sam Ratulangi Manado pada 6-8 Februari 2018, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin pada 23-25 Februari 2018, Bandara El Tari Kupang pada 14-16 Maret 2018, Bandara Adi Soemarmo Solo pada 16-18 Maret 2018, Bandara Lombok Praya pada 21-23 Maret 2018, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada 23-25 Maret 2018, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan Bandara Pattimura Ambon pada 28-30 Maret 2018, dan Bandara Frans Kaisiepo Biak pada 6-8 April 2018.

Pengkuran CSI dilakukan setiap tahun oleh tim independen dari INACA dengan menggunakan metode survei kuesioner dan wawancara terhadap penumpang, air crew, station manager, konsesioner, dan perusahaan kargo di bandara. Selain menggunakan metode survei dan wawancara, metode lain yang digunakan yaitu observasi dan focus group discussion (FGD). Observasi dilakukan terhadap terminal penumpang, apron, landasan, dan terminal kargo. Sementara FGD dilakukan bersama station manager atau ground handling, konsesioner, dan perwakilan perusahaan kargo.

Sebagai informasi, tambah Israwadi, aspek yang diukur pada survei CSI untuk penumpang yaitu akses dari dan menuju bandara, pelayanan informasi bandara, pemeriksaan keamanan, pelayanan check-in, pelayanan imigrasi dan bea cukai, fasilitas berbelanja, fasilitas terminal, lingkungan, dan area kedatangan. Sementara aspek yang diukur dari air crew, station manager, konsesioner, kargo yaitu segala aspek yang terkait pelayanan, fasilitas, dan petugas di lapangan. (kbn)