Ilustrasi. (Dok/Ist)

INASGOC Menunggu Tambahan Dana dari APBN

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) masih menunggu kepastian anggaran tambahan sebesar Rp1,1 triliun dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp1,79 triliun. “Kami sedang berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan tentang kekurangan anggaran untuk Inasgoc,” kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto seperti dikutip dari Antara, Selasa (30/1).

Gatot, yang juga menjabat Penanggung Jawab Keuangan INASGOC mengatakan, kebutuhan anggaran sebesar Rp1,1 trilun itu antara lain untuk memenuhi pembayaran uang muka sewa arena pertandingan maupun uang muka persiapan upacara pembukaan dan penutupan. “Semula anggaran tambahan itu akan dipergunakan untuk penyelenggaraan kejuaraan uji coba Asian Games. Tapi, rapat pimpinan Inasgoc pada pertengahan Januari menyepakati kejuaraan uji coba menggunakan anggaran yang masih ada,” kata Gatot.

INASGOC berencana menggelar kejuaraan uji coba Asian Games untuk delapan cabang olahraga yaitu angkat besi, atletik, bola basket 5×5, bola voli, panahan, pencak silat, taekwondo, dan tinju di kompleks Gelora Bung Karno Senayan, International Expo Kemayoran, dan Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah Jakarta pada 8-15 Februari 2018.

Pada Desember 2017, INASGOC mengklaim potensi pembengkakan penggunaan anggaran 2018 menyusul kegiatan pendaftaran nama peserta serta kesepakatan akomodasi. “Pembengkakan itu dapat terjadi misalnya hotel-hotel di sekitar kawasan Gelora Bung Karno Jakarta menaikkan harga kamar mereka. Tapi, kami sudah menyiapkan rencana lain,” kata Sekretaris Jenderal INASGOC, Eris Herryanto.

Selain anggaran akomodasi, Eris mengatakan proyeksi pembengkakan penggunaan anggaran dapat terjadi ketika jumlah nama peserta serta tamu-tamu dari Dewan Olimpiade Asia (OCA) yang mendaftar ke INASGOC melebihi perkiraan awal. “Kami merencanakan anggaran untuk 10.000 atlet dari seluruh negara peserta. Tapi, jika mereka datang dan total jumlahnya mencapai 12.000, tentu anggaran kami akan membengkak,” katanya.

Mata anggaran yang juga terprediksi membengkak adalah transportasi dan anggaran upacara pembukaan dan penutupan yang masih dalam hitungan menjelang 2018. “Kami memperkirakan kebutuhan upacara pembukaan dan penutupan itu mencapai US$ 50-60 juta,” kata Eris.