Duta Besar Pakistan Untuk Indonesia Aqil Nadeen (tengah) bersama Presiden Direktur PT Indo Sultan Jaya Ahmed Sultan (kanan) memotong pita sebagai visualisasi peresmian pabrik baru di Jababeka Cikarang. (ant)

Pakistan Tanam Investasi di Bekasi

Loading

BEKASI (IndependensI.com)- Duta Besar Pakistan untuk Indonesia HE Aqil Nadeen  menyatakan komitmennya untuk mendorong investasi ekonomi di Indonesia melalui sejumlah perusahaan swasta di negaranya.

“Indonesia dengan Pakistan sudah lama sebetulnya membentuk satu kerja sama hubungan kenegaraan dengan Indonesia, tapi hubungan itu kembali diperkuat setelah Presiden Joko Widodo datang ke Pakistan pada Januari 2018,” katanya.

Hal itu dikatakannya usai meresmikan pembukaan pabrik baru PT Indo sultan Jaya yang merupakan produsen sabun asal Pakistan di Jalan Jababeka XIV Kavling WA-28, Jababeka Industrial Estate Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (28/3/2018).

Menurut Aqil, hubungan bilateral kedua negara itu saat ini semakin menguat pascakedatangan kepala negara Indonesia ke Pakistan. “Hubungan antar presiden kedua negara ini baru kembali terjalin setelah 12 tahun sempat vakum, sampai Pak Jokowi datang ke Pakistan Januari lalu,” katanya.

Dikatakan Aqil, kehadiran Joko Widodo dinilai telah menumbuhkan semangat baru dalam proses pedagangan kedua negara.

“Kalau liat Pakistan dengan 200 juta jiwa populasinya, impor merupakan salah satu sektor perekonomian yang dominan, salah satunya untuk bahan baku palm oil,” katanya.

Menurut Aqil, Pakistan juga memiliki sektor impor lainnya berupa beras ke Indonesia yang saat ini sedang dipersiapkan.

“Ini merupakan sebuah langkah maju hubungan kedua negara. Sebab kami akui perusahaan Pakistan belum banyak yang ada di Indonesia,” katanya.

Pembukaan pabrik sabun PT Indo Sultan Jaya merupakan bagian dari komitmen pihaknya dalam menindaklanjuti hubungan perdagangan kedua negara sesuai kesepakatan yang disampaikan oleh kedua pimpinan negara.

PT Indo Sultan Jaya telah memiliki jaringan usaha di 56 negara, salah satunya di kawasan Jababeka Cikarang dengan nilai investasi sebesar 15 juta USD.

Dikatakan Aqil, perusahaan tersebut juga merupakan anak usaha dari perusahaan eksportir jeruk terbesar di Pakistan yang memiliki potensi besar berinvestasi di Indonesia.

“Ini baru permulaan dari tindak lanjut kesepakatan dua kepala negara kami akan terus kembangkan,” katanya.

Presiden Direktur PT Indo Sultan Jaya Ahmed Sultan mengatakan pihaknya membuka pabrik produksi sabun di atas lahan seluas 2 hektare di Jababeka cikarang dengan pertimbangan jaminan keamanan serta potensi konsumen yang menjanjikan.

“Konsumen di Indonesia mayoritasnya merupakan muslim dan produk kami berangkat dari negara yang sama. Kami juga belum pernah mendengar ada persoalan keamanan berinvestasi di Indonesia,” katanya.

Pabrik tersebut akan memproduksi 50.000 ton sabun yang akan dikemas dengan merk dagang khusus untuk dipasarkan di seluruh Indonesia mulai 2018.(ant/jonder sihotang)