Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel (kedua kanan, bercelana khaki) meninjau lokasi jatuhnya pesawat dekat bandar udara Jose Marti, Havana, Jumat (18/5/2018). (Foto: AFP)

Kotak Hitam Pesawat Kuba Ditemukan

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Otoritas Kuba mengatakan bahwa mereka sudah menemukan dua kotak hitam dari pesawat yang jatuh dekat bandar udara Havana. Kondisi kotak hitam itu disebutkan prima.

Menteri Perhubungan Kuba Adel Yzquierdo mengoreksi jumlah korban tewas menjadi 110 orang, termasuk 11 orang warga asing. Sebanyak tiga orang perempuan selamat, tapi keadaannya kritis dengan luka bakar yang parah.

Pesawat Boeing 737-201, yang berusia hampir 40 tahun, jatuh di sebelah selatan Havana pada Jumat (18/5/2018) pukul 12:08 waktu setempat (16:08 GMT). Pesawat dengan tujuan Holguin itu jatuh tidak lama setelah lepas landas dari ibu kota Kuba.

Kotak hitam yang sudah ditemukan adalah perekam data penerbangan. Yzquierdo berharap informasi yang tersimpan di dalamnya bisa menjelaskan penyebab jatuhnya pesawat yang dioperasikan maskapai Cubana de Aviacion itu.

Yzquierdo mengatakan kepada wartawan bahwa dari 110 orang yang tewas, sebanyak 99 orang di antaranya adalah warga negara Kuba, enam orang awak asal Meksiko, dua wisatawan asal Argentina, seorang warga Meksiko, dan dua penumpang asal Sahara Barat.

Pasangan Argentina yang tewas sudah diidentifikasi oleh pemerintahnya. Mereka adalah Dora Beatriz Cifuentes dan Oscar Hugo Almaras, yang sama-sama berusia 60-an tahun.

Sejumlah keluarga dan kerabat korban datang ke Havana untuk ikut mengenali para korban. Ada yang datang dari Holguin, ada juga yang datang dari wilayah lain. Sebagian orang harus naik bus untuk menempuh perjalanan sekitar 700 kilometer, dengan pengawalan Polisi Revolusi Nasional Kuba.

Presiden Miguel Diaz-Canel meninjau lokasi jatuhnya pesawat. Dia juga mendatangi rumah sakit tempat para korban diidentifikasi.

Pemerintah Kuba mengatakan tidak akan merilis data korban hingga semua keluarga korban diberi tahu.

Misterius

Penyebab jatuhnya pesawat masih misterius. Tapi sejumlah saksi mata mengaku melihat pesawat nahas itu terbakar sebelum jatuh di lapangan dekat bandara.

“Saya melihatnya lepas landas. Tiba-tiba, pesawat itu berbeluk, dan jatuh. Kami semua terkesima,” kata seorang petugas pasar swalayan, Jose Luis, kepada kantor berita AFP.

“Kami mendengar ledakan dan kemudian melihat kepulan asap tebal,” kata Gilberto Menendez, pengelola restoran dekat lokasi kejadian, kepada kantor berita Reuters.

Kementerian Perhubungan Meksiko mengatakan di laman internetnya bahwa “saat lepas landas (pesawat) tampak mengalami masalah dan menukik ke tanah”.

Boeing mengatakan sudah siap mengirim tim teknisnya ke Kuba, “yang dizinkan berdasarkan undang-undang AS dan arahan otoritas Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS dan pemerintah Kuba”.

Sebanyak empat orang masih hidup setelah pesawat jatuh. Tapi satu orang di antaranya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Sebanyak tiga orang yang masih hidup semuanya perempuan. Salah satu berusia antara 18 dan 25 tahun, seorang lagi berusia 30-an tahun, dan penyintas ketiga berusia 39 tahun.

“Dia masih hidup tapi luka bakarnya amat parah,” kata salah seorang kerabat korban di rumah sakit kepada Reuters.