Ilustrasi. (Humas Kementerian Pertanian)

Strategi Pembangunan Hortikultura 2019

Loading

BOGOR (Independensi.com) – Kementerian Pertanian melalui Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi menekankan peran serta pemerintah daerah untuk akselerasi pembangunan hortikultura melalui percepatan pelaksanaan kegiatan 2018, stabilisasi pasokan dan harga aneka cabai dan bawang merah serta akselerasi pencapaian swasembada bawang putih 2021.

Hal ini disampaikan saat memberikan presentasi dan arahan pada kegiatan Koordinasi Penyusunan Rancangan RKA-KL Sub Sektor Hortikulura Tahun Anggaran 2019 di Bogor.

Suwandi memberi penekanan arah untuk pembangunan hortikultura pada Tahun Anggaran 2019 fokus pada komoditas aneka cabai, bawang merah, bawang putih, serta buah unggulan melalui pengembangan kawasan dengan skala ekonomi serta mendorong peningkatan ekspor bawang merah.

Keseimbangan Pasokan antar Pulau

Keseimbangan pasokan bawang merah dan aneka cabai antara pulau menjadi perhatian khusus dalam rencana pembangunan hortikultura 2019. Beberapa kawasan di masing-masing pulau menjadi tumpuan penyediaan kedua komoditas strategis ini sehingga masih terjadi fluktuasi pasokan.

Langkah pengamanan dan stabilisasi pasokan komoditas strategis pada 2019 adalah (1). Pengembangan kawasan di luar Jawa melalui ekstensifikasi; (2). Optimalisasi teknologi pada sentra di wilayah Jawa; (3). Peningkatan kapasitas petani di luar Jawa; (4) Penggunaan benih biji untuk bawang merah (TSS); (5). Penajaman manajemen tanam cabai dan bawang merah; dan (6). Pembentukan pasar lelang hortikultura di sentra strategis.

Suwandi menekankan bahwa saalah satu langkah strategis dalam menjaga harga dan pasokan adalah dengan membangun sistem tata kelola harga dan pasokan yang transparan di tingkat petani dan konsumen dalam wadah Pasar Lelang. ” Pasar Lelang diarahkan untuk terwujudnya one region one price, cash and carry, efisiensi rantai pasok, serta stabilisasi harga dan pasokan dengan tujuan akhirnya adalah memberi harga yang sesuai untuk konsumen namun keuntungan optimal dapat dinikmati oleh petani selaku produsen” jelas Suwandi

Sistem pasar lelang akan menjadi rujukan terkini (up to date) bagi pelaku pasar induk dan pasar besar lainnya sehingga transparansi pasokan dan harga berlaku secara nasional. Pasar lelang sudah berjalan di Sleman, Kulonprogo, Magelang, Karanganyar, Temanggung Malang dan lainnnya serta dalam waktu dekat dibuka lelang di Kabupaten Enrekang dan beberapa lainnya

Swasembada Bawang Putih

Suwandi menambahkan, upaya swasembada bawang putih merupakan terobosan strategis Kementerian Pertanian dalam membangun kembali daya saing bawang putih nasional setelah terpuruk dua dekade terakhir.

Pencapaian swasembada bawang putih didukung oleh penyediaan benih dari dalam negeri dan impor. Benih bawang putih impor dari Taiwan sudah teruji dapat tumbuh dan menghasilkan umbi jika ditanam di dalam negeri, sehingga dapat menjadi solusi penyediaan benih.

Dalam memberi transparansi pengawalan kewajiban tanam bawang putih oleh importir, Kementerian Pertanian telah membangun sistem monitoring berbasis satelit yang memetakan lokasi pertanaman bawang putih yang dapat diakses secara real time. ” Sistem ini mensinergikan proses perizinan dan verifikasi lapang sehingga proses verifikasi lapang realisasi tanam bawang putih oleh importir menjadi lebih akuntabel” pungkasnya

Untuk wilayah Sembalun Lombok Timur sudah dipetakan online dapat diakses http://sig.pertanian.go.id/bawangputih.