Apel pagi PNS Pemkot Bekasi. (ist)

TPP Pejabat tak  Apel Pagi Dievaluasi

Loading

BEKASI (IndependensI.com)-  Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Ruddy Gandakusumah menyesalkan ketidakhadiran sejumlah  pejabat eselon 2, 3, dan 4   saat pelaksanaan apel pagi, Senin (27/8/2018) di Plaza Pemkot Bekasi.

Dari 40- an pejabat setingkat eselon 2, hanya sebagian kecil yang ikut. Tidak diketahui apa alasan para pejabat itu tidak ikut apel pagi.

Ruddy mengatakan, ketidakhadiran para pejabat tersebut juga Aparatur Sipil Negara lain diharapkan dapat dijadikan catatan dalam pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP)

“Di daerah lain, kehadiran menjadi salah satu indikator penentu besaran TPP yang akan diterima ASN. Harusnya di Kota Bekasi juga seperti itu,” katanya usai memimpin apel.

Ketidakhadiran para pejabat eselon 2 terlihat jelas dari kekosongan barisan. Hanya ada delapan pejabat eselon 2 yang ikut berbaris mengikuti apel, yakni Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Koswara, Asisten Daerah Kariman, Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Dadang Hidayat, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kosim, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Alexander Zulkarnaen, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Titi Masrifahati, Kepala Dinas Pendidikan Ali Fauzie, dan Staf Ahli Cucu Syamsudin.

Ada pun para pejabat lain, baik yang berkantor di kompleks Pemkot Bekasi Jalan Ahmad Yani atau kompleks perkantoran Pemkot Bekasi lainnya, banyak yang tak hadir. Padahal biasanya, setiap apel Senin, para kepala dinas atau badan selalu hadir.

Ia pun menyayangkan ketidakhadiran para camat dan para lurah saat apel. Hal itu diketahui Ruddy saat meminta kehadiran sejumlah camat dan lurah yang mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa Universitas Islam 1945 yang tengah Kuliah Kerja Nyata.

Ada empat kelurahan di dua kecamatan yang akan menerima para mahasiswa KKN tersebut, yakni Kelurahan Margajaya dan Kayuringin di Kecamatan Bekasi Selatan juga Kelurahan Margahayu dan Bekasi Jaya di Kecamatan Bekasi Timur.

Kemudian saat nama-nama camat dan lurah dimaksud dipanggil Ruddy untuk menerima secara simbolis para mahasiswa KKN, tak ada yang datang. “Padahal saya sudah informasikan dan minta kehadiran mereka pada agenda ini,” katanya.

Ia  mengaku tak mendapatkan laporan atau konfirmasi dari para pejabat yang absen tersebut. “Biarkan BKPPD yang menelusuri hal ini. Tidak semestinya kehadiran pegawai, termasuk saat apel, dianggap main-main,” katanya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya setiap apel hari Senin, semua pajabat mulai eselon 2, 3 dan empat hadir di Plaza Pemkot Bekasi, termasuk para camat dan lurah. Tapi, belakangan, berbagai acara penting di lingkungan Pemkot Bekasi, tingkat kehadiran para pejabat semakin menyedihkan. (jonder sihotang)