Tak Sekedar Swasembada, Program Kementan Sukses  Cetak Hatrick Ekspor Bawang Merah

Loading

BANGLI (IndependensI.com) – Program khusus peningkatan produksi bawang merah yang dilakukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membuahkan hasil gemilang. Tak sekedar sukses swasembada, juga mencetak hatrick ekspor bawang merah dengan volume semakin meningkat tiap tahunnya.

“Tahun 2017 lalu kita bisa naikkan ekspor hampir 10 kali lipat dari tahun 2016. Tahun 2018 kita optimis bisa ekspor bawang merah 15 ribu ton atau naik 100 persen dari 2017”, ujar Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi saat berkunjung di Kecamatan Kintamani, Bangli, Rabu (5/9/2018).

Menurut Suwandi, kunci sukses berada pada penataan dan pengembangan sentra proporsional antar Pulau. “Hamparan bawang merah skala luas tidak hanya di Brebes, Cirebon atau Nganjuk, tapi sudah menyebar di Solok, Bangli, Tabanan, Bima, Sumbawa, Belu, Malaka, Maluku Tenggara, Enrekang, Tapin dan daerah lainnya”, beber Suwandi

“Di Bangli ada 1200 hektar  kawasan bawang merah tersebar di wilayah Danau Batur. Kabupaten Bangli dan Tabanan cukup untuk memasok pasar Bali”, ujar Wandi.

Kasawan ini sudah berkembang dari aspek hulu hingga hilir. Pasca panen hingga penyimpanan sudah mulai dikembangkan. Bahkan sudah mulai industri skala rumah tangga mengolah menjadi krupuk, kripik, bawang goreng, ujar Wandi

“Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli, Wayan Sukartana mengatakan, petani di sini menggunakan varietas lokal kintamani, bali karet, biru lancor, super philip dan bima brebes. Dalam setahun bisa tanam 2-3 kali, tergantung ketersediaan air yang mengandalkan sumber air Danau Batur.

Di wilayah Kintamani ini juga berkembang pola tumpangsari, bawang merah, cabai, tomat, kubis, tandasnya.

Sementara, Komang Sukarsana pelaku usaha bawang merah Bangli mengatakan di sini menanam jenis bima brebes, sudah diolah menjadi 14 macam olahan antara lain bawang goreng hingga krupuk dan kripik.

Ini perlu dibantu untuk teknologi inovasi, pasca panen dan penyimpanan. Juga memerlukan pompanisasi  air dari Danau Batur.  Ini sudah disiapkan bangunan tempat pembelajaran bagi para petani.

“Harga bawang merah di petani normal di atas Rp 15.000 perkg dengan biaya pokok produksi Rp 11.000 perkg. Harga cabai rawit dan cabai merah Rp 14.000-15.000 perkg, kubis Rp 3.000 perkg dan tomat Rp 5.000 perkg,” pungkasnya.