Direktur Alsintan Andi Nur Alam Syah (tengah) membacakan pakta integritas dalam acara pelantikan di Jakarta. (12/11/2018)

Andi Nur Alamsyah Dilantik Mentan Amran sebagai Direktur Alsintan

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman melantik 9 Pejabat Tinggi Pratama atau Eselon II dan 6 Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) di Auditorium Kementan, Jakarta. (12/11/2018). Salah satu pejabat Eselon II yang dilantik tersebut Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), Andi Nur Alamsyah, dilahirkan di Pinrang, Sulawesi Selatan, pada tanggal 1 Februari 1975.

Dalam sambutanya, Amran menuturkan pelantikan tersebut merupakan wujud implementasi reformasi birokrasi guna mengekselerasi kinerja jajaran pegawai lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) sehingga mampu bekerja keras dan mewujudkan pembangunan pertanian yang modern dan mensejahterakan petani.

“Kepada Direktur Alsintan saya minta agar mengoptimalkan dan meningkatkan penempatan alsintan terutama untuk lahan rawa. optimalkan lahan rawa,” ujar Amran.

Menanggapi hal ini, Direktur Alsintan, Andi Nur Alam Syah yang baru dilantik menegaskan optimalisasi pemanfaatan alsintan menjadi pekerjaan utama yang harus diselesaikan. Hal ini penting mengingat bantuan Kementan berupa alsintan selama pemerintahan Jokowi-JK hingga saat ini saat besar yakni 423.197 unit, naik 1.526% dari 2013.

“Pendistribusian dan pemanfaatan alsintan bantuan alsintan ini harus tepat. Pemerintah daerah dan petani yang mendapatkan bantuan harus benar-benar dipastikan memanfaatkan alsintan untuk kegiatan pertanian yang mendorong peningkatan produksi dan pendapatan petani,” tegasnya.

Ketika ditanya langkah apa yang dilakukan untuk mewujudkan hal itu, pria yang akrab disapa Andi Nur Alam itu mengatakan pihaknya akan aktif terjun langsung ke lapangan guna melakukan pendataan dan memastikan alsintan beroperasi.

“Tidak hanya cek dengan turun langsung ke lapangan, kami juga akan melakukan monitoring dengan menggunakan sistem. Jadi ketahuan, kalau alsintan seperti traktor itu penerimanya petani apa bukan dan beroperasi apa menganggurnya. Reformasi aturan dan sistem yang kami lakukan. Kalau terbukti alsintan tidak dipakai, kami akan tarik, dialihkan ke daerah yang membutuhkan,” tuturnya.

“Pemanfaatan alsintan untuk lahan rawa tentu menjadi fokus kami. Sistem sudah kami siapkan. Semua alat pertanian akan modern sehingga kegiatan pertanian dari hulu hingga hilir dilakukan dengan cepat dan hemat biaya,” tambahnya.

Perlu diketahui, sebelumnya Andi Nur Alam menjabat sebagai Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) sejak 10 Oktober 2016. Jabatan sebelumnya adalah Kepala Bidang Program dan Evaluasi di Pusat Penelitian dan Pengembangan perkebunan (Februari 2016), Selain jabatan struktural, dia juga menjabat sebagai Fungsional Peneliti Madya.