Ketum PBNU : Asal Tak Bermuatan Politis, Silahkan Gelar Reuni Akbar 212

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) –   Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj mengatakan, organisasinya tidak mempermasalahkan rencana aksi Reuni Akbar 212 yang akan digelar Persaudaraan Alumni (PA) 212. Dia menegaskan aksi tersebut boleh digelar asal tidak memiliki tendensi politik.

“Sebatas dia mensiarkan reuni ya terserah, asal tidak ada tendensius politik, boleh boleh saja,” ujar Said Aqil Siroj kepada wartawan, di Gedung LPOI, Jalan Kramat VI, Jakarta Pusat, Sabtu (17/18/2018).

Tendensi politik yang dimaksud Said adalah adanya upaya untuk melengserkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Asal tak bertendensi untuk melengserkan Jokowi, Said mempersilakan.

“Sistem presidensial Jokowi harus sampai 5 tahun, tidak boleh Jokowi dilengserkan tengah jalan kecuali langgar pancasila, UU45. Kami pernah alami sejarah buruk ketika punya presiden Gus Dur. Saat itu 2, 3 bulan dilengserkan tanpa kesalahan yang prinsip,” tuturnya.

Di sisi lain, Said mengimbau agar warga NU tak ikut terlibat dalam aksi tersebut. Dia meminta warga NU untuk terlibat menyukseskan pemilu yang akan datang. “NU mari kita sukseskan pemilu yang akan datang, aman damai, luberjurdil. Nggak ada urusan kita 212,” tutur Said.

 

Sebelumnya, Ketua Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Ma’arif mengatakan reuni Aksi 212 sedang dipersiapkan. Slamet menjabarkan Aksi 212 bulan depan tidak jauh berbeda dengan aksi pada 2016.

Dia mengatakan sudah ada beberapa peserta aksi yang menyewa gerbong kereta sampai memesan tiket pesawat. “Tidak beda jauh dengan 212 tahun 2016 dari berbagai provinsi sudah siap. Sudah ada yang sewa beberapa gerbong kereta. Sudah beli tiket pesawat, insyaallah kita silaturahim lagi, kita akan tausiah, zikir, sekaligus memperingati Maulid Nabi di hari Ahad, bulan Desember tanggal 2,” kata Slamet di Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Jumat (9/11/2018).