Semua Pesawat yang Melayani Nataru Laik Terbang

Loading

JAKARTA (Independensi.com)  Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan pesawat yang telah selesai di lakukan pengecekan oleh inspektur penerbangan dinyatakan laik kerbang. Hal ini untuk kemastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan masyarakat yang akan  bepergian untuk merayakan Hari Natal maupun Tahun Baru 2018.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah melakukan ramp check di 36 Bandara yang diprediksi akan mengalami kenaikan penumpang selama masa angkutan udara Natal dan Tahun Baru 2019. Program kegiatan rampcheck selama masa angkutan udara Natal 2018 dan Tahun baru 2019 dimulai tanggal 15 Desember 2018 sampai dengan 10 Januari 2019.

Dirjen Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti mengatakan bahwa dari 15 Desember sampai 17 Desember 2018 Inspektur Penerbangan telah melakukan 191 inspeksi dengan jumlah pesawat yang diperiksa 153 registrasi, dengan rincian antara lain sebagai berikut:

Ramp inspection yang dilakukan di Bandara Soekarno Hatta sebanyak 14 registrasi, meliputi Boeing B737-800NG milik Garuda Indonesia, Airbus A320-200 milik Citilink, Boeing B737-800NG dan B737-900ER milik Lion Air dan Boeing B737-800NG milik Sriwijaya Air.

Ramp inspection yang dilakukan di Bandara Halim Perdanakusuma sebanyak 5 registrasi, meliputi Airbus A320-200 milik Citilink Indonesia, ATR 72-600 milik Wings Air dan ATR 72-600 milik Transnusa Aviation Mandiri.

Ramp inspection yang dilakukan di Bandara Husein Sastranegara Bandung sebanyak 5 registrasi, meliputi Boeing B737-800NG milik Garuda Indonesia, Airbus A320-200 milik Citilink Indonesia, Airbus A320-200 milik Indonesia AirAsia dan Boeing B737-800NG milik Lion Air.

Ramp inspection yang dilakukan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan sebanyak 9 registrasi, meliputi Boeing 737-300 dan Boeing B737-800NG milik Sriwijaya Air, Boeing B737-900ER milik Lion Air, Airbus A320-200 milik Citilink, Boeing B737-800NG milik Batik Air dan Bombardier CRJ 1000 milik Garuda Indonesia.

Ramp inspection yang dilakukan di Bandara Sam Ratulangi Manado sebanyak 10 registrasi yang meliputi Boeing B737-800NG dan CRJ 1000 milik Garuda Indonesia, Boeing B737-800NG dan B737- 900ER milik Lion Air, Boeing B737-800NG milik Batik Air, A320-200 milik Citilink dan ATR 72-600 milik Wings Air.

Ramp inspection yang dilakukan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddim Palembang sebanyak 7 registrasi yang meliputi B737-800NG dan ATR 72-600 milik Garuda Indonesia, B737-900ER milik Lion Air, ATR72-600 milik Wings Air dan Boeing 737-500 milik Xpress Air.

Ramp inspection yang dilakukan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebanyak 31 registrasi yang meliputi Airbus A320 milik Batik Air,  ATR 72-500 dan ATR 72-600 milik Wings Air, Boeing B737-800NG/900ER dan B737-8 Max milik Lion Air, Boeing B737-800NG dan B737-900ER milik Sriwijaya Air, MD-DC 9/83 milik Airfast Indonesia, ATR72-600 dan CRJ 1000 milik Garuda Indonesia, Airbus A320-200 milik Citilink dan ATR72-600 milik Transnusa.

“Rampcheck merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh inspektur penerbangan dari Ditjen Perhubungan Udara  guna memastikan seluruh armada yang dioperasikan maskapai laik terbang. Rampcheck ini juga merupakan rangkaian dari rampcheck yang sudah dijadwalkan selama masa angkutan udara Natal dan Tahun Baru 2019″, ujar Polana.

Polana menambahkan hasil ramp check pesawat di beberapa bandara tersebut ditemukan temuan pada beberapa pesawat yang sifatnya minor dan  sudah ditindaklanjuti.

“Pesawat-pesawat yang kami periksa, memenuhi syarat kelaikudaraan. Baik dari lisensi dokumen pilot, engineering, kabin dan lainnya sesuai dengan ketentuan namun ada beberapa pesawat yang mendapat catatan dari Tim kami tapi sifatnya bisa ditanggulangi dengan cepat”, lanjut Polana.

Polana menginstruksikan kepada jajarannya untuk terus mengawal maskapai dalam memberi pelayanan penerbangan terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru. “Kami berusaha untuk menciptakan angkutan udara yang selamat, aman, lancar dan nyaman sebagaimana harapan pengguna jasa penerbangan. Untuk keselamatan, tidak ada toleransi, ini no go item yang harus dipenuhi bila ingin terbang”, pungkas Polana.

Total armada yang disiapkan untuk angkutan udara pada angkutan Nataru adalah sebanyak 543 pesawat dari 12 badan usaha angkutan udara. Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara pun meningkatkan pengawasan, agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara prima dengan mengedepankan keamanan, kesalamatan dan kenyamanan. (PR)