Menhub Budi Karya Sumadi berbincang dengan pengguna jalan tol di Rest Area KM 207

Agar Kuliner Legenda Tak Mati, Menhub Perkenalkan Peta Kuliner Trans Jawa

Loading

CIREBON (Independensi.com) – Hadirnya jalan tol Trans Jawa yang nantinya menghubungkan Merak di ujung Barat dengan Banyuwangi di ujung Timur pulau Jawa telah menumbuhkan perekonomian baru. Namun disisi lain mematikan perekonomian yang sudah ada bahkan melegenda.

Dulu saat belum ada jalan tol Cikopo Purwakarta hingga Semarang, masyarakat yang akan menuju Jawa Tengah akan melintasi kota Brebes, Tegal. Mereka bisa mampir untuk berbelanja oleh-oleh maupun sekedar kuliner.

Di Brebes bisa beli bawang merah dan telur asin. Di Tegal bisa mampir makan sate kambing atau sekedar minum teh poci, di Pekalongan mampir untuk membeli batik. Namun sejak adanya tol yang bebas hambatan dan mempercepat ltiba di tempat tujuan, daerah-daerah tersebut kehilangan gairah. Perekonomian melesu.

Agar perekonomian di daerah tersebut tidak mati, Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub kemudian membuat Peta Kuliner Trans Jawa yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pada 22 Desember lalu.

“Peta Kuliner Trans Jawa ini diharapkan dapat membangkitkan perekonomian di masing-masing kota yang dilalui oleh ruas Tol Trans Jawa melalui bisnis kuliner,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memperkenalkan Peta Kuliner Trans Jawa di Rest Area KM 207 (A) yang terletak di Tol Palimanan – Kanci,  Kota Cirebon Sabtu (27/12)

Hal ini sejalan dengan tugas dari Presiden untuk menciptakan konektivitas yang langsung bermanfaat bagi masyarakat.  “Ada tugas dari Pak Presiden kepada saya bahwa konektivitas itu harus. Tapi konektivitas yang seperti apa?  yang deliver. Konektivitas yang deliver itu berarti punya arti bagi masyarakat. Pertama, berfungsi sebagai sarana perhubungan, tapi juga punya fungsi untuk membangkitkan ekonomi masyarakat di kota-kota yang dilalui,” jelas Menhub.

Karenanya menteri Budi Karya mengaku bersemangat sekali bahwa kuliner ini harus dibukukan. “Karena saya sendiri kalau ke pergi kota-kota tertentu yang dicari adalah kuliner. Nah kalau kuliner ini bangkit, maka banyak sekali orang yang punya kesempatan untuk bekerja.  Mereka punya kesempatan untuk mengembangkan bisnis,” tambahnya.

Sampai dengan saat ini, terdapat 61 tempat peristirahatan pengemudi atau rest area yang tersebar di sepanjang ruas Tol Trans Jawa. Jumlah ini dianggap cukup untuk memfasilitasi para pengendara beristirahat.

Namun, Menhub meminta kepada Jasa Marga untuk dapat memperluas tempat parkir pada rest area yang ada, agar dapat meingkatkan daya tampung pada saat tingkat kepadatan arus lalu lintas tinggi seperti pada musim mudik lebaran, Natal dan Tahun Baru.

Sekarang ini setiap 15 km ada, jadi ada 61 rest area. Bahwa pada saat hari-hari biasa atau libur seperti ini, tidak ada masalah. Tetapi pada saat lebaran itu memang kurang tempatnya, harus disiasati dengan menambah tempat parkir.

“Jadi kalau saya bilang tetap saja segini dulu tapi tempat parkirnya diperluas supaya pada saat lebaran daya tampungnya lebih banyak,” terang Menhub.