2. Petugas PLN melakukan pembangunan infastruktur kelistrikan di daerah rawa dengan cara membawa tiang listrik melalui anak-anak sungai di Desa Wonosari Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir. (Foto: Dokumentasi PLN Riau)

PLN Riau Tingkatkan Jumlah Desa Berlistrik

Loading

JAKARTA (IndependensI.com) – Melewati tahun 2018, PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau atau PLN UIWRKR sudah melakukan berbagai macam kegiatan membangun ekosistem kelistrikan di provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Sejumlah pencapaian pun berhasil dibukukan sepanjang tahun lalu.

Kilas balik tersebut menjadi pengingat bagi kami bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang perlu ditingkatkan dan diselesaikan untuk masyarakat Riau dan Kepulauan Riau.

Daerah kerja  PLN UIWRKR meliputi dua propinsi yaitu Propinsi Riau dan Propinsi Kepulauan Riau.  Propinsi Riau sebagian dilayani dari sistem interkoneksi 150 kV Sumatera dan sebagian dilayani dari sistem isolated (sebagian besar PLTD).

Beban puncak sistem intekoneksi Riau saat ini adalah sebesar 681 MW dan sistem isolated sebesar 161 MW. Sedang sistem Kepulauan Riau sebagian dilayani dengan interkoneksi  transmisi dari sistem Batam dengan beban puncak 77 MW dan sebagian dari sistem isolated PLTD dengan beban puncak 84 MW. Rasio desa berlistrik tahun 2017 sebesar 88,39% dan target tahun 2018 desa berlistrik 1.749 desa atau Rasio desa belistrik 94,08%.

Pada 2018, PLN UIWRKR memiliki target untuk melistriki seluruh desa yang berada di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Provinsi Riau memiliki target untuk melistriki 72 desa dari 212 Jumlah desa yang belum berlistrik dengan total 1859 desa yang ada. Provinsi Kepulauan Riau juga memiliki target untuk melistriki 47 desa dari 95 Jumlah desa yang belum berlistrik dengan total 416 desa.

Di penghujung Januari 2018, sebanyak 19 desa dari enam kabupaten di Riau mendapatkan aliran listrik untuk pertama kalinya. Belasan desa itu tersebar di enam kabupaten yakni masing-masing satu desa di Kampar, Siak, Bengkalis, Kepulauan Meranti, dua desa di Rokan Hulu, dan 13 desa di Indragiri Hilir.

Infrastruktur kelistrikan masih terus menjadi fokus PLN UIWRKR seperti yang diamanatkan pemerintah pusat. Hal ini tercermin dari pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk daerah terpencil pada 6 Februari 2018 di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Pada 29 Mei 2018, Pulau Tiga Barat di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, yang memperoleh instalasi listrik. Ini pertama kalinya listrik PLN mengaliri Pulau Tiga Barat. Dengan menyelesaikan instalasi mesin pembangkit bertenaga Diesel dengan kapasitas 3x 500 kW ini mampu melistriki empat desa di Pulau Tiga Barat yang berpenduduk 1.970 jiwa dengan 523 Kepala Keluarga (versi Kemendagri 2015).

Selang beberapa bulan, PLN UIWRKR menyalurkan listrik ke 24 desa di lima kabupaten di Riau tepatnya pada 15 Mei 2018. Investasi untuk instalasi ini memberikan dampak rasio elektrifikasi desa menjadi 89,97%. Selanjutnya pada akhir bulan mei 2018, PLN berhasil menambah jam nyala di lima pulau besar di Kepulauan Natuna.

Bentang geografis berupa kepulauan menjadi tantangan listrik mengaliri desa-desa di Riau dan Kepulauan Riau. Namun seiring waktu PLN berhasil menyediakan kebutuhan energi warga di lokasi terpencil. Hal ini terlihat pada 24 Agustus lalu yang mana 17 desa dari lima kabupaten di propinsi Riau.

Pada 11 Oktober, PLN Riau menandatangani kerja sama dengan Kejaksaan untuk bidang perdata dalam pendampingan proyek ketenagalistrikan. Langkah ini ditempuh untuk mewujudkan program energi berkeadilan bagi masyarakat Riau.

Kabar baik tiba untuk warga Pulau Kasu, Pulau Kacong, dan Pulau Terong yang berada di Provinsi Kepulauan Riau, pada 11 Oktober karena PLN berhasil mengaliri listrik 24 jam di tiga pulau itu. Masih di bulan yang sama, kabar tak kalah bagus datang karena PLN UIWRKR kembali berhasil mengaliri listrik di 35 desa sehingga kian mendekatkan rasio elektrifikasi 100 persen di Riau.

Tiba di penghujung tahun, setidaknya ada empat pencapaian PLN di provinsi Riau yang cukup membanggakan. Pertama adalah rasio desa berlistrik 100 persen di Kabupaten Kuantan Singingi pada 20 Desember 2018. Dilanjut tanggal 22 Desember 2018 kota Dumai 100% desa berlistrik dapat dituntaskan. Serta di penghujung tahun 2018 telah diselesaikan 100% desa berlistrik di Kabupaten Bengkalis dan penyalaan 12 desa sehingga rasio elektrifikasi sampai akhir tahun 2018 sebesar 95,97% dengan jumlah desa berlistrik menjadi 1.761 desa dengan rasio desa 94,73 % dari target rasio desa 94,08% dengan jumlah 1.749 desa.