Target Program Satu Juta Rumah Tahun 2019 Sebesar 1,25 Juta Unit

Loading

JAKARTA (IndependensI.com)- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menaikan target Program Satu Juta Rumah pada tahun 2019 sebesar Rp 1,25 juta unit dari target tahun sebelumnya 1 juta unit. Untuk mencapai target baru tersebut, Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan perlu promosi yang lebih masif disamping media konvensional juga melalui internet dan media sosial, sehingga masyarakat lebih mudah mencari lokasi rumah subsidi yang diminatinya.

“Program Satu Juta Rumah dilakukan bersama seluruh stakeholder baik Pemerintah, Perbankan, Pengembang, Asosiasi Pengembang dan lainnya. Termasuk Bank BTN untuk untuk terus mendukung dalam penyaluran subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan mengurangi kekurangan atau backlog perumahan di Indonesia,” kata Khalawi saat mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam pembukaan acara pameran Indonesia Property Expo (IPEX) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Sabtu (2/2/2019).

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri BUMN Rini Sumarno, Direktur Utama Bank BTN Maryono, dan Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Budi Hartono.

Sejak dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 29 April 2015, capaian Program Satu Juta Rumah terus meningkat yakni tahun 2015 sebanyak 699.770 unit, tahun 2016 sebanyak 805.169 unit dan tahun 2017 sebanyak 904.758 unit. Tahun 2018, untuk pertam kalinya capaian Program Satu Juta Rumah 1.132.621 unit. Secara keseluruhan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 telah terbangun 3.542.318 unit rumah.

Salah satu terobosan yang dilakukan dalam memberikan kemudahan bagi MBR memiliki rumah yakni dengan perumahan berbasis komunitas. Salah satu _pilot project_nya adalah Perumahan PPRG (Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut) di Desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut yang telah dimulai pembangunannya pada 19 Januari 2018.

Perumahan berbasis komunitas mendapatkan subsidi KPR Fasilitas Likuiditas Penyediaan Perumahan (KPR FLPP) yang dikelola oleh PPDPP dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) di Ditjen Pembiayaan Perumahan, Kementerian PUPR.

“Regulasinya tengah kita siapkan agar bisa dikembangkan lebih luas. Seperti sudah dibangun untuk Komunitas Tukang Cukur, kita akan perluas seperti komunitas wartawan, komunitas tukang sampah, pekerja, guru honor yang semuanya di koordinasikan bersama,” Kata Khalawi.

IPEX merupakan agenda rutin yang diselenggarakan Bank BTN setiap bulan Februari dan September. IPEX kali ini akan berlangsung dari tanggal 2-10 Februari 2019 dengan target kredit baru sebesar Rp6 triliun. Sebanyak 167 pengembang yang terdiri dari 116 pengembang KPR Non Subsidi dan 51 pengembang KPR Subsidi dengan total proyek properti sebanyak sekitar 869 proyek yang tersebar di berbagai daerah mulai dari Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. (*)