Lapangan clay Roland Garros lokasi pertandingan French Open di Paris, Prancis. (Istimewa)

Serena Tidak Diunggulkan, Osaka Optimistis

Loading

PARIS (IndependensI.com) – Untuk kali pertama sepanjang karier bertarung di French Open, petenis Amerika Serikat (AS) Serena Williams tidak menjadi petenis favorit untuk menjadi pemenang. Ini pertama kali selama 20 tahun terakhir Serena tak lagi menjadi petenis yang dipastikan menuai gelar juara. Pasalnya, selain kabar kondisi fisik dan stamina Serena yang tidak maksimal, juga banyak petenis potensial yang punya peluang mematahkan performa dan prestasi Serena. Salah satu lawan potensial adalah Naomi Osaka asal Jepang, yang bermodal dua gelar turnamen grand slam, menjadi salah satu petenis favorit juara di ajang French Open 2019.

Serena yang kini berusia 37 tahun masih “penasaran” untuk mencetak juara grand slam ke-24 sepanjang karier. Terakhir kali mencatat gelar grand slam adalah di Australian Open 2017 yang menjadi sukses ke-23, sesaat usai cuti hamil. Tahun 2017 adalah awal kebangkitan prestasi Serena yang fantastis dan impresif setelah usai masa nifas melahirkan. Kendati hanya mencatat gelar di Australia, performanya cukup maksimal di tahun itu. Namun di tahun lalu, peruntungannya lambat-laun menghilang. Setelah gagal mempertahankan gelar di Melbourne Park karena absen, Serena hanya mencapai babak keempat di Paris, dan sebagai runner-up di Wimbledon dan US Open.

Tahun 2019 semakin memburuk prestasi dan performnya. Setelah gagal di babak perempat final Melbourne Park, cedera multi mendera Serena. Hanya mental juara dan kerja keras yang membuat Serena tak patah semangat. “Saya memang belum bisa melakukan latihan berat. Begitu juga dengan durasi latih tanding yang belum sesuai harapan,” kata Serena seperti dikutip AFP, Minggu (26/5/2019). Sebelumnya sempat bermain di turnamen persiapan French Open di Roma. Dia dikalahkan sang kakak, Venus Williams di babak kedua.

Serena akan menemui lawan petenis Rusia peringkat 82 WTA, Vitalia Diatchenko di babak awal Roland Garros. Seandainya bisa bertahan, dia akan bertemu Osaka di babak perempat final. Osaka yang kini menjadi petenis nomor satu dunia, optimistis bertarung maksimal di Roland Garros. Osaka tak lagi dilatih Sascha Bajin usai meraih sukses di Australian Open 2019 dan sebelumnya juga menuai prestasi di US Open 2018. Sejak meraih kemenangan di Melbourne Park, sama seperti Serena, Osaka tak lagi mencatat kemenangan di turnamen manapun. Sempat bertarung hingga perempat final di Roma melawan Kiki Bertens, tapi kalah karena cedera.

Kendati demikian, Osaka yang berusia 21 tahun ini punya permainan maksimal di lapangan clay. Sempat mencicipi delapan besar di Madrid dan mencapai babak semifinal di Stuttgart. Dipastikan, Osaka bisa bertarung di lapangan manapun usai sukses di Roland Garros tahun ini. “Juara di Roland Garros adalah impianku. Tapi kalau ditanya apa target yang hendak dicapai, saya ingin bisa menjuarai juga Wimbledon di tahun yang sama,” kata Osaka yang hanya pernah mencapai babak ketiga dari dua kali bermain di French Open.

Sementara itu Simona Halep sebagai petenis juara bertahan menjadi favorit utama di French Open medio 2019 ini. Dari catatan yang ada, petenis asal Rumania ini adalah salah satu petenis kelas dunia yang tampil konsisten di lapangan clay. Kendati dibayangi Serena dan Osaka, Halep masih diunggulkan para penikmat tenis dunia di French Open. Catatan yang ada, dia pernah tiga kali menjadi finalis di Paris dan tahun lalu juara, sudah cukup baginya untuk mengantisipasi tekanan para lawan-lawannya di lapangan tanah liat. Kendati demikian, saat bermain di lapangan clay Roma, Halep dikalahkan petenis muda Czech, Marketa Vondrousova di babak awal.

Di French Open tahun ini, Halep menjadi unggulan tiga dan di laga awal bertemu petenis berpotensi asal Australia, Ajla Tomljanovic yang pernah menyentuh babak 16 besar French Open 2014. “Semua lawan tampak mudah, karena saya sudah pernah juara disini. Tetapi, apapun bisa terjadi,” kata Halep.