Kementerian PUPR Salurkan Bantuan Peralatan Air Bersih dan Sanitasi ke Lokasi Pengungsi Gempa Maluku Utara

Loading

JAKARTA (IndependensI.com)  – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyalurkan bantuan ke beberapa lokasi terdampak bencana gempa yang terjadi di Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara yang terjadi pada Minggu, 14 Juli 2019 Pukul 18.10 dengan Magnitude 7.2.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam masa tanggap darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.  “Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita juga manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat maupun IPA mobile  untuk mensuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian”, kata Menteri Basuki.

Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku Utara Ditjen Cipta Karya melakukan mobilisasi tanggal 15 Juli 2019 berupa 1 unit mobil tangki air, 4 unit toilet darurat, 2 unit hidran umum, 1 unit genset, dan 5 unit tenda darurat. Penyaluran bantuan dari Ternate ke lokasi bencana mengalami kendala, akibat sulitnya akses menuju lokasi karena hanya bisa dijangkau melalui laut serta ketersediaan perahu dan bahan bakar. Sehingga, pada hari pertama  tim BPPW Maluku Utara hanya bisa mencapai ibukota Kecataman Gane Barat yakni Desa Saketa.

Hari kedua, tanggal 16 Juli 2019, tim BPPW Maluku Utara berhasil menjangkau Desa Tabamasa dan Lemo menggunakan perahu motor dengan waktu tempuh 2,5 jam. Di lokasi tim segera menyerahkan bantuan dan melakukan pemasangan 5 unit tenda darurat dan 4 unit toilet.

Hari ketiga, 17 Juli 2019, Desa Gane Dalam, Ibukota Kecamatan Gane Barat Selatan, berhasil dijangkau dengan waktu tempuh 5 jam dengan perahu motor dengan membawa Sembako karena tenda darurat semuanya sudah terpasang di Desa Lemo. Pemandangan di Desa Gane Dalam sebagian besar di daerah pesisir mengalami kerusakan berat.

Untuk Kecamatan Kepulauan Joronga yakni di Desa Kukupang dengan lama waktu tempuh 2 jam dari Gane Dalam, secara umum tidak mengalami kerusakan berat dimana 30 rusak ringan dan 10 rumah rusak berat, serta 1 dermaga rusak berat.

Secara keseluruhan, kebutuhan mendesak pada desa-desa terdampak bencana yakni tenda tanggap darurat 90 unit, toilet darurat 150 unit, profil tank 18 unit, mobil tangki 2 unit, dan genset 3KVA 18 unit. Koordinasi telah dilakukan oleh Tim BPPW Kementerian PUPR dengan Wakil Bupati Halmahera Selatan, Camat Gane Barat, Danrem, Kapolda di Desa Gane Dalam, BNPB Provinsi Maluku Utara, dan Direktur PDAM Halmahera Selatan.

Dari hasil identifikasi sementara berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Selatan, kerusakan rumah warga tersebar di sejumlah desa di wilayah Gane dan Bacan diantaranya di Desa Ranga-Ranga 300 unit,  Desa Gane Dalam  380 unit, Desa Sawat  6 unit,  Desa Gaimu  10 unit, Desa Kuo  10 unit, Desa Liaro  20 unit,  Desa Tomara  40 unit, dan  Desa Tanjung  Jere 2 unit. Gempa juga menyebabkan 2 sekolah dan 1 rumah ibadah di Desa Ranga-Ranga rusak berat dan 3 sekolah serta 1 masjid di Desa Gane rusak berat.

Infrastruktur air bersih di Kecamatan Gane Barat juga mengalami kerusakan diantaranya kantor dan Instalasi Pengolahan Air di Desa Seketa, kerusakan pipa air di Desa Tabamasa dan kerusakan dinding intake di Desa Gane Dalam.